Pages

Assalamualaikum... Selamat datang di duniaku, enjoy my blog

Sabtu, 14 September 2013

KENANGAN MANIS DI SOEKARNO HATTA

"Kenangan manis di Soeta"

Ngatuk mulai menjalar di mataku, Peserta lain tak jauh beda. Ada yang mencari-cari permen untuk mengurangi kantuk. Ada yang membolak balik buku, memutar pulpen, bahkan ada yang sempat-sempatnya memotong kuku yang lupa dipotong jum'at kemarin sehingga sudah kehitam-hitaman.

Sementara itu, Ibu Sri terus melanjutkan tugasnya sebagai pembicara dihari pertama diklat kami di UI Jakarta. Samar-samar aku teringat sosok cewek manis dengan senyumnya yang malu-malu.

Subuh senin aku sudah mandi, siap-siap untuk melaksanakan apel gabungan di lapangan Pemkab Sidoarjo yang berjarak hanya 5 menit dari kosku. Tapi alangkah kecewanya aku karena mendapati hujan gerimis yang tak kunjung reda.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, sambil hujan-hujanan nekat kularikan motorku menuju kantor.

Tak biasanya sepagi ini aku sudah nongkrong dikantor, ini karena sore ini aku dengan dua orang temanku Mas Nur dan Pak Arif akan terbang ke Jakarta untuk mengikuti Diklat Keuangan dan Aset Daerah selama tiga hari, untuk itu aku harus menyiapkan semua keperluan dan memastikan tidak ada yang tertinggal.
Surat menyurat sudah lengkap, tiket pun sudah dibeli. Garuda Indonesia, jam 6 sore.

Jam 4 sore kami sudah berkumpul di kantor, tak begitu lama mobil yang akan mengantarkan kami ke bandara datang. Aku langsung membanting tubuhku dikursi belakang.

Mobilpun melaju kencang, membelah jalanan kota Surabaya yang masih basah seusai hujan.

"Astagfirullah...kita sudah terlambat" kata pak Arif memecah kesunyian.
"mana mungkin pak, ini kan masih jam 4" sahutku.
Pak Arif segera menyerahkan lembaran tiket kepadaku.
Ternyata kami yang lupa mengecek ulang jam keberangkatan kami. Alhasil, setiba di Bandara Juanda, dugaan kami benar "Pesawatnya sudah take off lima menit yang lalu mas" kata Petugasnya padaku.

Dengan langkah gontai kami terpaksa keluar untuk membeli tiket yang baru, Alhamdulillah masih ada pesawat yang akan berangkat ke Jakarta sore ini. Tak seberapa lama menunggu, kamipun dipersilahkan untuk menaiki pesawat. Para penumpang masih berdesak-desakan ketika kami sudah sampai di seat 28, no kursiku, Mas Nur dan Pak Arif. Terlihat beberapa Pramugari membantu penumpang menyimpan barang bawaan dan beberapa yang membantu mengeratkan sabuk pengaman.

Ketika pesawat tinggal landas beberapa Pramugari mulai berbaris sambil memegang alat peraga. Kali ini aku tidak terlalu memperhatikan mereka, karena sedari tadi aku sibuk memperhatikan seorang Pramugari yang berada dibelakang layar..hehe..maksudnya dibelakang gorden pembatas ruangan. Wajahnya sederhana, namun tidak bosan dilihat. Senyumnya yang khas mengundangku untuk selalu menikmatinya.
Sepertinya dia adalah Pramugari baru di Maskapai Penerbangan ini, terlihat jelas dari tangannya yang gemetar saat memegang sebuah contekan yang sedang dibacanya.
"Untuk membuka sabuk pengaman, angkat tumpukan besi" ucapnya yang tetap samar-samar ditelingaku.
Aku terus memperhatikan gerak geriknya, tanpa sengaja mata kami beradu pandang, dia terlihat gugup dan sempat ada kesalahan pengucapan, karena itu dia segera menyembunyikan diri dibalik gorden.
"Tiba diriku, dipenghujung mencari cinta
Diri ini tak lagi sepi, kini...aku tak sendiri.."
Terngiang-ngiang lagu yang dinyanyikan Pasha dengan istrinya yang mantan seorang Pramugari.
"Apakah awal pertemuan mereka juga seperti ini?" pikirku.
Aku terus melamun sambil tersenyum...Pesawat sudah melaju ke langit kota Jakarta.



"Setelah selesai menganalisis dan memasukkan kedalam jurnal, yang selanjutnya harus kita lakukan adalah memposting ke buku besar", suara ibu Sri kembali jelas terdengar membuyarkan lamunanku.

Ah... gadis manis itu, entah kapankah bisa bertemu lagi.
Masih jelas dalam ingatanku, dia mengantarkanku sampai ke pintu pesawat dan memperhatikanku yang semakin menjauhi menuju terminal Bandar Udara Soekarno Hatta.


                                                                                               Surabaya, Oktober 2012

0 komentar :