Pages

Assalamualaikum... Selamat datang di duniaku, enjoy my blog

Kamis, 19 Juni 2014

Backpacker ke Singapore dan Kuala Lumpur hari ke 2

Minggu, 11 Mei 2014
“OMG.. Kuala Lumpur”

Jam 12.15 bis baru datang, delay setengah jam nih ceritanya,, hehe.. padahal delay lebih lama pun aku tak masalah, supaya tiba di TBS benar-benar pagi.

Ternyata perkiraanku meleset, perjalanan lancar dan hanya memakan waktu 3,5 jam, alhasil ketika jam ditanganku masih menunjukkan jam 3.30 wita dengan mata yang masih ngantuk dan pegel-pegel seluruh badan yang belum hilang kami harus kembali memanggul tas keluar dari bis memasuki TBS. TBS sudah sunyi, banyak orang tidur di koridor, tapi ku ajak teman-teman untuk masuk kedalam, mencari kursi tunggu untuk meluruskan badan. Namun lucunya, kursi tunggu sudah full booked oleh orang-orang seperti kami. Ada sih bapak-bapak yang kasian melihat kami dan memberikan sebagian kursi yang sudah dikuasainya untuk kami duduki. Tapi hanya untuk duduk, tidak muat untuk selonjoran. "Makasih deh pak" dalam hatiku.
Welcome to TBS

Ku ajak lagi teman-teman ke arah pojok terminal dimana aku melihat ada beberapa kursi dipinggiran yang kosong, lumayan walo dapat separo-separo, tapi kan teman sendiri.
Narsis di setiap kesempatan :-D
Jujur aku tak bisa tidur, aku merasa memiliki tanggung jawab lebih terhadap semuanya. Teman-teman kupersilakan tidur untuk nanti bergantian berjaga. Aku hanya selonjoran dan sesekali berjalan berkeliling melihat-lihat serta mendatangi stand informasi untuk menanyakan beberapa hal mengenai Kuala Lumpur. Si om yang jaga memberiku peta KTM. Sayangnya, peta Kuala Lumpur tidak ada disini, mereka hanya memberikan peta Putrajaya. Jika ingin mendapatkan peta Kuala Lumpur, kamu bisa mendapatkannya di KL Sentral.
Suasana TBS sebelum subuh
Pukul 5 subuh lewat sedikit, aku membangunkan Kak Tuti untuk berganti baju dan sholat. Sementara Kak Aulia juga ku bangunkan untuk bergantian berjaga.
Selanjutnya aku dan Kak Tuti berjaga, Kak Aulia dan Mutia berganti baju dan sholat. Tandas/toilet yang terdekat dengan kami, tidak memungkinkan untuk mandi, sehingga kami hanya bisa berganti baju.

Pukul setengah 7, kami semua siap melanjutkan perjalanan menuju kota Kuala Lumpur. Dari TBS kami naik LRT menuju Hang Tuang, dari Hang Tuah lanjut ke Bukit Bintang dengan Monorail. Jujur ya, selama satu hari pertama di KL kami mengalami EMPAT kali kesalahan dalam menggunakan transportasi ini. Padahal sebelumnya aku sudah terbiasa menggunakan BTS, MRT dan City Line selama di Bangkok. Kesalahan PERTAMA adalah ketika naik Monorail dari Hang Tuah ke Bukit Bintang. Kesalahan ini dikarenakan suara pemberitahuan di dalam kereta salah menyebutkan nama stasiun berikutnya. Ketika di Stasiun Imbi, tidak ada suara pemberitahuan. Ketika di Bukit Bintang ada pemberitahuan yang mengatakan bahwa itu stasiun Imbi. Ketika di Raja Chulan baru ada pemberitahuan kalo itu stasiun Bukit Bintang. Turunlah kami dan benar saja, kami berada di stasiun Raja Chulan. Tapi yang tertipu tidak hanya kami, ada beberapa turis lain yang ingin turun di Bukit Bintang juga turun di Raja Chulan seperti kami. Untungnya ada penyeberangan dibawah dan kami bisa naik kereta dengan arah sebaliknya untuk kembali turun di Stasiun Bukit Bintang.
"Quote" lucu yang ku temukan di Stasiun Hang Tuang
Turun di stasiun Bukit Bintang, Kak Aulia segera bertanya arah jalan menuju Jalan Alor tempat hotel kami berada. Pak petugas menunjukkan jalan kecil yang berada persis dibelakang kursi duduknya. Kami menyusuri lorong sempit pertokoan lalu berbelok kekanan melintasi pondasi bangunan yang sedang dalam tahap pengerjaan, lalu keluar di jalan raya yang agak sempit, menyeberang ke gang yang ramai dengan restoran-restoran china dan disitulah jalan Alor. Tak jauh dari situ, kelihatan hotel berwarna hijau berlambang buah apel, nah itulah hotel kami, Apple Hotel.
Keliatan ga Apple Hotelnya?
Sampai di Apple Hotel, waktu baru menunjukkan pukul 9 pagi dan resepsionis hanya membolehkan kami masuk kamar pada pukul 2 siang. Wow.. padahal sejak di TBS kami sudah merubah jadwal untuk bersih-bersih dan beristirahat saja pagi sampai zuhur. Tapi dengan kenyataan seperti ini, terpaksa kami harus merelakan harapan menjadi angan-angan.

Kami titipkan tas di resepsionis, lalu cari makan dan jalan-jalan dulu sampai waktu zuhur. Setelah jauh berkeliling, namun tak ada tempat makan halal yang kami temukan, aku putuskan untuk pergi saja ke mesjid Jamek siapa tahu disekitar mesjid ada orang berjualanan makanan halal.

Dari Bukit Bintang kami kembali naik Monorail dan lagi-lagi salah naik. Arah monorail yang kami naiki ke Raja Chulan bukan ke arah Mesjid Jamek, hahaha... Dengan sigap kami keluar di stasiun Raja Chulan dan turun lewat bawah untuk naik kembali menuju stasiun Mesjid Jamek. Teng!! ini baru kesalahan KEDUA.


Sampai di Mesjid Jamek kami bertanya tempat makan halal kepada pak cik yang menjaga pagar. Alhamdulillah tidak jauh dari situ ada restoran halal. Menu utamanya nasi lemak. Tapi karena aku bukan penyuka wisata kuliner, dan aku juga tidak hobi makan, apalagi sering tidak cocok makan, aku tidak mau ambil resiko, sehingga ku pilih menu standar untuk lidahku, hehe..
Restoran prasmanan Nasi Lemak di samping Mesjid Jamek
Selesai makan kami masuk ke Mesjid Jamek. Cukup banyak turis yang keluar masuk disana. Bagi mereka yang pakaian terbuka, disediakan luaran panjang dengan warna ungu terang untuk wanita dan luaran biru tua ato kain sarung untuk laki-laki.
Bu le dan Pak le yang jadi unyu-unyu
Kalo ini mbak-mbak le, hehe..
Puas berkeliling dan berfoto-foto, kami lanjut menuju Dataran Merdeka. Tempat ini berseberangan dengan Bangunan Sultan Abdul Samad yaitu tempat Pusat Pengadilan Undang-Undang yang terdiri dari Mahkamah Persekutuan, Mahkamah Rayuan dan Mahkamah Tinggi. Bangunan ini berbentuk seperti mesjid dengan sebuah menara jam setinggi 43,6 meter dan panjang 122 meter. Kami tidak masuk, hanya melihat-lihat diluar.
Bangunan Sultan Abdul Samad yang mirip mesjid


Kak Aulia : Kesono yuk coy.. !
Menyeberang ke Dataran Merdeka kami juga tidak sanggup lagi masuk, hanya berfoto diluar dan istirahat di taman yang ada disebelahnya.
Pemandangannya kayak di Eropa ya

Adem banget tamannya
Ketika hari sudah menunjukkan pukul 12, kami pun kembali ke hotel untuk beristirahat untuk melanjutkan jadwal sore hari ke Batu Caves dan malamnya ke Petronas.

Kesalah KETIGA terjadi disini. Dari Mesjid Jamek ke Bukit Bintang. Kami beli tiket rute Mesjid Jamek Hang Tuah, tapi kami naik ke Platform yang salah dengan tujuan interchange Titi Wangsa. Harusnya kami ke platform diseberang. Mau keluar tidak bisa, jalan terakhir kami harus bertanya pada Petugas. Petugas mengarahkan kami untuk tetap naik dan turun di Titi Wangsa, lau beli lagi tiket ke Bukit Bintang. Perjalanan ini memakan waktu lebih lama karena lebih jauh dan pastinya memakan uang lebih banyak. Kekurangan stasiun ini adalah letak platform yang berseberangan jalan, tidak ada petunjuk mengenai tujuan di tempat masuk dan tidak ada jalan penyeberangan alternatif untuk mereka yang salah masuk.

Sampai di hotel Alhamdulillah resepsionis sudah ganti, cewek dan memperbolehkan kami masuk walo belum waktunya.
Kamar kami berada di lantai 4, diujung lorong sempit yang disetiap sisinya diapit kamar-kamar. Kamarnya lumayan daripada kamar sebelumnya di Singapur. Lebih luas dan warna hijaunya membuat segar pemandangan.

Enaknyaaaa rebahan, malas mandi dan ngapa-ngapain. Kami semua tertidur kecapekan. Sementara itu kamar kami, tempat yang tadinya rapi jali, sebentar saja sudah penuh dengan barang-barang yang berserakan bak kapal pecah, hahaha...

Perjanjian jam 3 meleset, kami baru benar-benar melek pas asar. Ba’da asar baru mulai jalan lagi. Untuk menuju Batu Caves, dari Bukit Bintang pergi ke KL Sentral, dari KL Sentral baru ke Batu Caves.
Liat deh anak tangganya, banyak ya
Kami berempat saling menantang untuk bisa naik ke atas sambil menghitung jumlah anak tangga. Memang sih diawal semangat tapi pas sudah sampai tiga perempat tangga, mulai deh kedodoran hitungannya, kepala mulai "raum" alias puyeng, keringat bercucuran, basyah deh..hihi. Kalahnya lagi ternyata di tiap anak tangga sudah tertulis angka urutan nomor tiap anak tangga, walaaaah.. alhasil kami lanjut hanya membuang energi untuk bertahan dan lanjut ke tangga-tangga berikutnya. Lumayan, save energi daripada capek-capek menghitung :-D.
Sampai diatas, tak banyak juga yang bisa kami lakukan karena hari sudah mulai gelap. Diantara kami tidak ada yang dapat menyelesaikan tantangan untuk menaiki keseluruhan 272 anak tangga yang sebagiannya berada didalam gua. Kami hanya berfoto diluar kemudian turun.
Hayo, siapa yang mau menyelesaikan tantangan?
 Turun ga se capek ketika naik ya, tapi hati-hati ga bisa ngerem, jatuh deh, he.
Lampunya udah pada nyala tuh
View dari atas

Sunset di Batu Caves :-)
Patung Hanoman di samping kiri pintu Masuk Batu Caves
Destinasi selanjutnya, Petronas. Rutenya Batu Caves ke KL Sentral, KL sentral Ke KLCC.

Tiba di KL Sentral kami sempatkan untuk membeli tiket KTM untuk balik ke Singapur. Sayang banget deh tiket KTM udah habis semua bahkan untuk sehari sebelumnya. Terpaksa kami by bus lagi.

Tiba di Suria KLCC kami langsung mencari tempat keluar menuju halaman Petronas. Pas pertama kali liat... wah, benerkah ini Petronas, tinggi bangeeeeet. Tapi mana kembarannya ya?
My First view of Petronas
Kami carilah posisi lain dan ternyata itu bener Petronas. Subhanallah... aku terus saja berpegangan ke Tia, prasaan ni gedung besar dan tinggi banget.. he. Wong ndeso !!
OMG!! Keren bangeeet..


Kami segera ambil posisi untuk kegiatan jepret menjepret... Pas banget lagi bulan purnama sehingga sang bulan juga ikut nangkring dalam hasil jepretan kami. Jam setengah 11 malam waktunya pulang. Eh,,, OMG, ternyata banyak yang ngantri untuk berada diposisi kita. Maapin Bu le, Pak le... hehehe..
Liat dong bulannya diatas

Keren kan?
Balik dari KLCC kami berniat ambil foto sebentar di bawah KL Tower. Tujuan kami Bukit Nanas. Kami belilah tiket ke Bukit Nanas, kok mahal banget, ternyata salah lagi dan inilah kesalahan ke EMPAT. Tiket yang kami ambil adalah tiket dengan rute berkeliling menuju Bukit Nanas. Harusnya dari KLCC ke Dang Wangi, dari Dang Wangi cukup jalan kaki ke Bukit Nanas. Untung petugasnya baik sehingga kami diarahkan untuk langsung pulang ke Bukit Bintang tanpa mampir dulu ke Dang Wangi ato Bukit Nanas karena disitu tempatnya agak sunyi. Hanya saja tiket yang kami beli jadi kelebihan bayar dan tidak bisa ditukar lagi.

Nyampe hotel bersih-bersih, sholat, bobo.. J

Rincian biaya hari ke 2 :
Rincian biaya hari ke 2 di Malaysia

0 komentar :