Minggu, 11 Mei 2014
“OMG.. Kuala Lumpur”
Jam 12.15 bis baru datang, delay
setengah jam nih ceritanya,, hehe.. padahal delay lebih lama pun aku tak
masalah, supaya tiba di TBS benar-benar pagi.
Ternyata perkiraanku meleset,
perjalanan lancar dan hanya memakan waktu 3,5 jam, alhasil ketika jam
ditanganku masih menunjukkan jam 3.30 wita dengan mata yang masih ngantuk dan pegel-pegel
seluruh badan yang belum hilang kami harus kembali memanggul tas keluar dari
bis memasuki TBS. TBS sudah sunyi, banyak orang tidur di koridor, tapi ku ajak
teman-teman untuk masuk kedalam, mencari kursi tunggu untuk meluruskan badan.
Namun lucunya, kursi tunggu sudah full booked oleh orang-orang seperti kami.
Ada sih bapak-bapak yang kasian melihat kami dan memberikan sebagian kursi yang
sudah dikuasainya untuk kami duduki. Tapi hanya untuk duduk, tidak muat untuk
selonjoran. "Makasih deh pak" dalam hatiku.
|
Welcome to TBS |
Ku ajak lagi teman-teman ke arah
pojok terminal dimana aku melihat ada beberapa kursi dipinggiran yang kosong,
lumayan walo dapat separo-separo, tapi kan teman sendiri.
|
Narsis di setiap kesempatan :-D |
Jujur aku tak bisa tidur, aku merasa
memiliki tanggung jawab lebih terhadap semuanya. Teman-teman kupersilakan tidur
untuk nanti bergantian berjaga. Aku hanya selonjoran dan sesekali berjalan
berkeliling melihat-lihat serta mendatangi stand informasi untuk menanyakan
beberapa hal mengenai Kuala Lumpur. Si om yang jaga memberiku peta KTM.
Sayangnya, peta Kuala Lumpur tidak ada disini, mereka hanya memberikan peta
Putrajaya. Jika ingin mendapatkan peta Kuala Lumpur, kamu bisa mendapatkannya
di KL Sentral.
|
Suasana TBS sebelum subuh |
Pukul 5 subuh lewat sedikit, aku
membangunkan Kak Tuti untuk berganti baju dan sholat. Sementara Kak Aulia juga
ku bangunkan untuk bergantian berjaga.
Selanjutnya aku dan Kak Tuti
berjaga, Kak Aulia dan Mutia berganti baju dan sholat. Tandas/toilet yang
terdekat dengan kami, tidak memungkinkan untuk mandi, sehingga kami hanya bisa
berganti baju.
Pukul setengah 7, kami semua siap
melanjutkan perjalanan menuju kota Kuala Lumpur. Dari TBS kami naik LRT menuju Hang
Tuang, dari Hang Tuah lanjut ke Bukit Bintang dengan Monorail. Jujur ya, selama
satu hari pertama di KL kami mengalami EMPAT kali kesalahan dalam menggunakan
transportasi ini. Padahal sebelumnya aku sudah terbiasa menggunakan BTS, MRT
dan City Line selama di Bangkok. Kesalahan PERTAMA adalah ketika naik Monorail
dari Hang Tuah ke Bukit Bintang. Kesalahan ini dikarenakan suara pemberitahuan
di dalam kereta salah menyebutkan nama stasiun berikutnya. Ketika di Stasiun
Imbi, tidak ada suara pemberitahuan. Ketika di Bukit Bintang ada pemberitahuan
yang mengatakan bahwa itu stasiun Imbi. Ketika di Raja Chulan baru ada
pemberitahuan kalo itu stasiun Bukit Bintang. Turunlah kami dan benar saja,
kami berada di stasiun Raja Chulan. Tapi yang tertipu tidak hanya kami, ada
beberapa turis lain yang ingin turun di Bukit Bintang juga turun di Raja Chulan
seperti kami. Untungnya ada penyeberangan dibawah dan kami bisa naik kereta
dengan arah sebaliknya untuk kembali turun di Stasiun Bukit Bintang.
|
"Quote" lucu yang ku temukan di Stasiun Hang Tuang |
Turun di stasiun Bukit Bintang, Kak
Aulia segera bertanya arah jalan menuju Jalan Alor tempat hotel kami berada.
Pak petugas menunjukkan jalan kecil yang berada persis dibelakang kursi
duduknya. Kami menyusuri lorong sempit pertokoan lalu berbelok kekanan
melintasi pondasi bangunan yang sedang dalam tahap pengerjaan, lalu keluar di
jalan raya yang agak sempit, menyeberang ke gang yang ramai dengan
restoran-restoran china dan disitulah jalan Alor. Tak jauh dari situ, kelihatan
hotel berwarna hijau berlambang buah apel, nah itulah hotel kami, Apple Hotel.
|
Keliatan ga Apple Hotelnya? |
Sampai di Apple Hotel, waktu baru
menunjukkan pukul 9 pagi dan resepsionis hanya membolehkan kami masuk kamar
pada pukul 2 siang. Wow.. padahal sejak di TBS kami sudah merubah jadwal untuk
bersih-bersih dan beristirahat saja pagi sampai zuhur. Tapi dengan kenyataan
seperti ini, terpaksa kami harus merelakan harapan menjadi angan-angan.
Kami titipkan tas di resepsionis,
lalu cari makan dan jalan-jalan dulu sampai waktu zuhur. Setelah jauh
berkeliling, namun tak ada tempat makan halal yang kami temukan, aku putuskan
untuk pergi saja ke mesjid Jamek siapa tahu disekitar mesjid ada orang
berjualanan makanan halal.
Dari Bukit Bintang kami kembali naik
Monorail dan lagi-lagi salah naik. Arah monorail yang kami naiki ke Raja Chulan
bukan ke arah Mesjid Jamek, hahaha... Dengan sigap kami keluar di stasiun Raja
Chulan dan turun lewat bawah untuk naik kembali menuju stasiun Mesjid Jamek. Teng!! ini baru kesalahan KEDUA.
Sampai di Mesjid Jamek kami bertanya
tempat makan halal kepada pak cik yang menjaga pagar. Alhamdulillah tidak jauh
dari situ ada restoran halal. Menu utamanya nasi lemak. Tapi karena aku bukan
penyuka wisata kuliner, dan aku juga tidak hobi makan, apalagi sering tidak cocok
makan, aku tidak mau ambil resiko, sehingga ku pilih menu standar untuk
lidahku, hehe..
|
Restoran prasmanan Nasi Lemak di samping Mesjid Jamek |
Selesai makan kami masuk ke Mesjid
Jamek. Cukup banyak turis yang keluar masuk disana. Bagi mereka yang pakaian
terbuka, disediakan luaran panjang dengan warna ungu terang untuk wanita dan luaran biru tua ato kain sarung untuk laki-laki.
|
Pemandangannya kayak di Eropa ya |
|
Adem banget tamannya |
Ketika hari sudah menunjukkan pukul
12, kami pun kembali ke hotel untuk beristirahat untuk melanjutkan jadwal sore
hari ke Batu Caves dan malamnya ke Petronas.
Kesalah KETIGA terjadi disini. Dari
Mesjid Jamek ke Bukit Bintang. Kami beli tiket rute Mesjid Jamek Hang Tuah,
tapi kami naik ke Platform yang salah dengan tujuan interchange Titi Wangsa. Harusnya
kami ke platform diseberang. Mau keluar tidak bisa, jalan terakhir kami harus
bertanya pada Petugas. Petugas mengarahkan kami untuk tetap naik dan turun di
Titi Wangsa, lau beli lagi tiket ke Bukit Bintang. Perjalanan ini memakan waktu
lebih lama karena lebih jauh dan pastinya memakan uang lebih banyak. Kekurangan
stasiun ini adalah letak platform yang berseberangan jalan, tidak ada petunjuk
mengenai tujuan di tempat masuk dan tidak ada jalan penyeberangan alternatif
untuk mereka yang salah masuk.
Sampai di hotel Alhamdulillah
resepsionis sudah ganti, cewek dan memperbolehkan kami masuk walo belum
waktunya.
Kamar kami berada di lantai 4,
diujung lorong sempit yang disetiap sisinya diapit kamar-kamar. Kamarnya
lumayan daripada kamar sebelumnya di Singapur. Lebih luas dan warna hijaunya
membuat segar pemandangan.
Enaknyaaaa rebahan, malas mandi dan
ngapa-ngapain. Kami semua tertidur kecapekan. Sementara itu kamar kami, tempat
yang tadinya rapi jali, sebentar saja sudah penuh dengan barang-barang yang
berserakan bak kapal pecah, hahaha...
Perjanjian jam 3 meleset, kami baru
benar-benar melek pas asar. Ba’da asar baru mulai jalan lagi. Untuk menuju Batu
Caves, dari Bukit Bintang pergi ke KL Sentral, dari KL Sentral baru ke Batu
Caves.
|
Liat deh anak tangganya, banyak ya |
Kami berempat saling menantang untuk bisa naik ke atas sambil menghitung
jumlah anak tangga. Memang sih diawal semangat tapi pas sudah sampai tiga perempat
tangga, mulai deh kedodoran hitungannya, kepala mulai "raum" alias puyeng,
keringat bercucuran, basyah deh..hihi. Kalahnya lagi ternyata di tiap anak
tangga sudah tertulis angka urutan nomor tiap anak tangga, walaaaah.. alhasil
kami lanjut hanya membuang energi untuk bertahan dan lanjut ke tangga-tangga
berikutnya. Lumayan, save energi daripada capek-capek menghitung :-D.
Sampai diatas, tak banyak juga yang bisa kami lakukan karena hari sudah mulai gelap. Diantara kami tidak ada yang dapat menyelesaikan tantangan untuk menaiki keseluruhan 272 anak tangga yang sebagiannya berada didalam gua. Kami hanya berfoto diluar kemudian turun.
|
Hayo, siapa yang mau menyelesaikan tantangan? |
Turun ga se capek ketika naik ya, tapi hati-hati ga bisa ngerem, jatuh deh, he.
|
Lampunya udah pada nyala tuh |
|
View dari atas |
|
Sunset di Batu Caves :-) |
|
Patung Hanoman di samping kiri pintu Masuk Batu Caves |
Destinasi selanjutnya, Petronas.
Rutenya Batu Caves ke KL Sentral, KL sentral Ke KLCC.
Tiba di KL Sentral kami sempatkan
untuk membeli tiket KTM untuk balik ke Singapur. Sayang banget deh tiket KTM
udah habis semua bahkan untuk sehari sebelumnya. Terpaksa kami by bus lagi.
Tiba di Suria KLCC kami langsung
mencari tempat keluar menuju halaman Petronas. Pas pertama kali liat... wah,
benerkah ini Petronas, tinggi bangeeeeet. Tapi mana kembarannya ya?
|
My First view of Petronas |
Kami carilah posisi lain dan ternyata
itu bener Petronas. Subhanallah... aku terus saja berpegangan ke Tia, prasaan
ni gedung besar dan tinggi banget.. he. Wong ndeso !!
|
OMG!! Keren bangeeet.. |
Kami segera ambil posisi untuk kegiatan
jepret menjepret... Pas banget lagi bulan purnama sehingga sang bulan juga ikut
nangkring dalam hasil jepretan kami. Jam setengah 11 malam waktunya pulang.
Eh,,, OMG, ternyata banyak yang ngantri untuk berada diposisi kita. Maapin Bu
le, Pak le... hehehe..
|
Liat dong bulannya diatas |
|
Keren kan? |
Balik dari KLCC kami berniat ambil
foto sebentar di bawah KL Tower. Tujuan kami Bukit Nanas. Kami belilah tiket ke
Bukit Nanas, kok mahal banget, ternyata salah lagi dan inilah kesalahan ke EMPAT. Tiket yang kami ambil
adalah tiket dengan rute berkeliling menuju Bukit Nanas. Harusnya dari KLCC ke
Dang Wangi, dari Dang Wangi cukup jalan kaki ke Bukit Nanas. Untung petugasnya
baik sehingga kami diarahkan untuk langsung pulang ke Bukit Bintang tanpa
mampir dulu ke Dang Wangi ato Bukit Nanas karena disitu tempatnya agak sunyi.
Hanya saja tiket yang kami beli jadi kelebihan bayar dan tidak bisa ditukar
lagi.
Nyampe hotel bersih-bersih, sholat,
bobo.. J
Rincian biaya hari ke 2 :
|
Rincian biaya hari ke 2 di Malaysia |
Related Posts on
Backpacker
,
Kuala Lumpur
,
Malaysia
,
Petronas
,
Singapore
,
Trip
0 komentar :
Posting Komentar