Pages

Assalamualaikum... Selamat datang di duniaku, enjoy my blog

Kamis, 05 Februari 2015

Bukit Teletubies Pelaihari

Bukit Teletubies, begitu sekarang orang-orang menyebutnya. Nama sebenarnya dari bukit ini adalah Gunung Rimpi. Gunung ini terletak di Desa Tampang, Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Letaknya yang tepat dipinggir jalan membuat tempat ini semakin cepat terkenal karena kerumunan diatas gunung membuat penasaran orang-orang yang melintas dibawahnya. Akupun baru tahu tentang kehebohan bukit ini sejak pertengan Desember 2014 lalu. Hanya saja tibanya musim hujan dan kesibukan akhir tahun membuatku tidak punya kesempatan untuk kesana diawal kehebohannya, haha.. Baru Jum’at kemarin 23 Januari 2015 aku bisa kesana ditemani oleh kak Tuti.

Hari itu cukup cerah sehingga paginya sudah kami jadwalkan untuk pergi kesana seusai jum’atan. Jarak dari tempat tinggal kami ke Bukit Teletubis hanya 4 km, karena itu, kami hanya menghabiskan waktu 10 menit untuk sampai disana. Suasana dibawah sepi, semoga saja hari itu orang-orang malas pergi kesana. Dan aku sangat berharap semoga tidak bertemu dengan teman-teman yang lain. Malu kan, tinggal disini tapi ikut-ikutan heboh seperti mereka yang tinggal diluar kota.
Penampakan dari bawah. "Naik aja susah gimana bawa helm?"
Setelah memarkir motor dikaki bukit, kami langsung mendaki. Ternyata cukup sulit pemirsa, gunung ini memiliki sudut lebih dari 45 derajat. Tidak adanya semacam tangga, pijakan yang berundak, pegangan atopun tali yang di bentang membuat para pendaki cukup kelelahan dan beresiko jatuh. Aku saja sempat berkeringat tapi tidak terlalu capek sih. Ini masih ¼ nya capek ketika mendaki 272 anak tangga di Batu Caves. Ada pemandangan yang aneh disini, dengan kemiringan yang super curam ini, aku heran kok ada sepeda motor yang bisa sampai diatas?
Tuh motornya,, herman saya...???
Sampai dipertengahan bukit, kami beristirahat dan mengambil beberapa foto. Kebetulan juga dipuncak masih penuh dengan sekawanan adik-adik muda.
Bukit Teletubies Pelaihari


Setelah mereka turun, kami mulai melanjutkan pendakian ke puncak. Pemandangan dipuncak sungguh amazing, pas banget buat bersantai. Sayang, anginnya terlalu kencang dan udaranya dingin. Mungkin ga cocok juga ya buat piknik.
Kak Tuti di puncak nih. Sayang masih terlihat sampah yg dtinggalkan sembarangan.
Ketika rombongan lain mulai naik ke puncak, kami putuskan untuk turun. Turun pun tidak jauh beda dengan ketika naik, harus ekstra hati-hati karena disini tidak ada alat bantu satu pun. Semua bergantung pada diri sendiri untuk menyeimbangkan badan.

Pulang dari Bukit Teletubies, Kak Aulia mengajak kami untuk makan di RM Fadlan yang terletak di PTP. Aku baru pertama kali kesana, namun sudah jatuh cinta dengan tempat itu. Bagaimana tidak, aku sangat merindukan suasana seperti ini. Bisa naik jukung di tempat yang tenang dengan pemandangan yang menyejukkan mata.
Nice view from RM Padlan

RM Padlan PTP Pelaihari
Kak Tuti mengulur tali jukung, tak mau melewatkan kesempatan emas ini, segera saja kuikuti melepas tali diujung yang lain. Kali ini pun tidak ada alat bantu keselamatan. Walo aku ga bisa berenang, tapi Kak Tuti kan bisa, paling tidak jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Kak Tuti dan orang-orang yang sedang makan bisa langsung menyelematkanku.
Kayuh maaang...

Kak Tuti mengayuh jukung dengan santai. Aku teringat masa-masa kecilku dulu. Aku sering diajak kakek naik jukung mencari ikan, ato naik jukung bersama ibuku di sawah. Benar-benar indah. Sekarang naik jukung diair yang tenang benar-benar sebuah kemewahan buatku.
Enjoy this momment
Hari yang menyenangkan ditutup dengan makan sore di tepi danau yang indah. Puwaaaas banget deh hari ini. “Mendaki gunung lewati lembah” kata Ninja Hatori. Ternyata alam Tanah Laut cukup indah ya J

0 komentar :