Pages

Assalamualaikum... Selamat datang di duniaku, enjoy my blog
Tampilkan postingan dengan label Story. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Story. Tampilkan semua postingan

Kamis, 05 Februari 2015

Bukit Teletubies Pelaihari

Bukit Teletubies, begitu sekarang orang-orang menyebutnya. Nama sebenarnya dari bukit ini adalah Gunung Rimpi. Gunung ini terletak di Desa Tampang, Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Letaknya yang tepat dipinggir jalan membuat tempat ini semakin cepat terkenal karena kerumunan diatas gunung membuat penasaran orang-orang yang melintas dibawahnya. Akupun baru tahu tentang kehebohan bukit ini sejak pertengan Desember 2014 lalu. Hanya saja tibanya musim hujan dan kesibukan akhir tahun membuatku tidak punya kesempatan untuk kesana diawal kehebohannya, haha.. Baru Jum’at kemarin 23 Januari 2015 aku bisa kesana ditemani oleh kak Tuti.

Hari itu cukup cerah sehingga paginya sudah kami jadwalkan untuk pergi kesana seusai jum’atan. Jarak dari tempat tinggal kami ke Bukit Teletubis hanya 4 km, karena itu, kami hanya menghabiskan waktu 10 menit untuk sampai disana. Suasana dibawah sepi, semoga saja hari itu orang-orang malas pergi kesana. Dan aku sangat berharap semoga tidak bertemu dengan teman-teman yang lain. Malu kan, tinggal disini tapi ikut-ikutan heboh seperti mereka yang tinggal diluar kota.
Penampakan dari bawah. "Naik aja susah gimana bawa helm?"
Setelah memarkir motor dikaki bukit, kami langsung mendaki. Ternyata cukup sulit pemirsa, gunung ini memiliki sudut lebih dari 45 derajat. Tidak adanya semacam tangga, pijakan yang berundak, pegangan atopun tali yang di bentang membuat para pendaki cukup kelelahan dan beresiko jatuh. Aku saja sempat berkeringat tapi tidak terlalu capek sih. Ini masih ¼ nya capek ketika mendaki 272 anak tangga di Batu Caves. Ada pemandangan yang aneh disini, dengan kemiringan yang super curam ini, aku heran kok ada sepeda motor yang bisa sampai diatas?
Tuh motornya,, herman saya...???
Sampai dipertengahan bukit, kami beristirahat dan mengambil beberapa foto. Kebetulan juga dipuncak masih penuh dengan sekawanan adik-adik muda.
Bukit Teletubies Pelaihari


Setelah mereka turun, kami mulai melanjutkan pendakian ke puncak. Pemandangan dipuncak sungguh amazing, pas banget buat bersantai. Sayang, anginnya terlalu kencang dan udaranya dingin. Mungkin ga cocok juga ya buat piknik.
Kak Tuti di puncak nih. Sayang masih terlihat sampah yg dtinggalkan sembarangan.
Ketika rombongan lain mulai naik ke puncak, kami putuskan untuk turun. Turun pun tidak jauh beda dengan ketika naik, harus ekstra hati-hati karena disini tidak ada alat bantu satu pun. Semua bergantung pada diri sendiri untuk menyeimbangkan badan.

Pulang dari Bukit Teletubies, Kak Aulia mengajak kami untuk makan di RM Fadlan yang terletak di PTP. Aku baru pertama kali kesana, namun sudah jatuh cinta dengan tempat itu. Bagaimana tidak, aku sangat merindukan suasana seperti ini. Bisa naik jukung di tempat yang tenang dengan pemandangan yang menyejukkan mata.
Nice view from RM Padlan

RM Padlan PTP Pelaihari
Kak Tuti mengulur tali jukung, tak mau melewatkan kesempatan emas ini, segera saja kuikuti melepas tali diujung yang lain. Kali ini pun tidak ada alat bantu keselamatan. Walo aku ga bisa berenang, tapi Kak Tuti kan bisa, paling tidak jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Kak Tuti dan orang-orang yang sedang makan bisa langsung menyelematkanku.
Kayuh maaang...

Kak Tuti mengayuh jukung dengan santai. Aku teringat masa-masa kecilku dulu. Aku sering diajak kakek naik jukung mencari ikan, ato naik jukung bersama ibuku di sawah. Benar-benar indah. Sekarang naik jukung diair yang tenang benar-benar sebuah kemewahan buatku.
Enjoy this momment
Hari yang menyenangkan ditutup dengan makan sore di tepi danau yang indah. Puwaaaas banget deh hari ini. “Mendaki gunung lewati lembah” kata Ninja Hatori. Ternyata alam Tanah Laut cukup indah ya J

Rabu, 31 Desember 2014

Edisi Catatan Akhir Tahun

Hari ini bukan hari jum’at, hari dimana aku biasa memposting cerita-ceritaku.
Hari ini hari yang beda, karena hari ini adalah hari dipenghujung tahun 2014. Itu artinya, besok sudah hari pertama di tahun yang baru. Bukan bermaksud merayakan pergantian tahun, tapi karena ini adalah hari terakhir di tahun 2014, maka aku ingin mengevaluasi apa saja yang sudah aku jalani di tahun ini.

Tahun 2014 adalah tahun yang sangat bersahabat denganku. Aku lalui tahun ini dengan tenang, aman dan nyaman.

Dari bidang pekerjaan alhamdulillah aku tidak menemui hambatan ato masalah yang berarti. Sebaliknya, aku seperti dimudahkan, dilancarkan dan dibukakan jalan untuk menyelesaikan setiap tugas yang diamanahkan kepadaku.

Diakhir tahun pun alhamdulillah lancar terkendali. Finalnya sekitar pukul 11.30 pagi tadi, aku menutup buku keuangan kantor. Beda banget dengan 2 tahun sebelumnya yang penuh intrik, konflik dan air mata, hahaha.. yang pasti, itu bukan hasil karyaku #Colekygmerasa J.
Inilah tampilan layar laptop yang selalu ditunggu-tunggu setiap Bendahara :-)
Aku mendapatkan teman-teman baru yang luar biasa, keuangan tertata rapi, pelaporan selalu tepat waktu, pembangunan fisik alhamdulillah lancar, walo sempat ku tegur karena aku tidak bisa mengatur waktu jika pekerjaan datang mendadak.

Dalam hubungannya dengan pekerjaanku, hanya ada 2-3 teman yang masih susah untuk diatur, karena tidak ada rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan sehingga tidak mau belajar. Dan untuk orang seperti ini, kuperhatikan dari tahun ke tahun, tidak ada kemajuan. Kami selalu membantu dan memotivasi, tapi memang orangnya yang tidak memiliki kemauan, ya sudahlah..

Diawal tahun 2014 juga aku memiliki bisnis baru yang kadang-kadang menyita waktu dan pikiranku, tapi lumayan dapat menjadi selingan ditengah-tengah pekerjaan kantor yang padat.

Di bidang keuangan, alhamdulillah lumayan. Walo penghasilanku tetap dan tak seberapa menurut ukuran teman-teman, tapi aku tak pernah mempermasalahkan hal itu. Aku selalu bersyukur terhadap apa yang aku dapat karena itu hasil jerih payahku dalam bekerja dan itu halal. Jadi tolong dicatet ya, tidak boleh ada yang iri. Aku bersyukur seberapapun yang aku terima dan itu selalu membuatku merasa berlimpah.

Di bidang asmara, mungkin aku belum beruntung. Pdkt dengan beberapa orang baru tak membuahkan hasil L. Ada satu yang aku bersemangat banget, tapi ketika dia mulai serius, akunya malah mundur. Kak Aulia juga sampai bingung dengan perubahan sikapku. Ada lagi satu yang jalannya santai, tapi kemajuannya juga santai dan sampai hari ini, kabarnya pun juga santai, haha..
Yang lain? Hanya keluar masuk dalam pembicaraan kami dirumah.

Sepertinya aku sudah mulai trauma untuk dekat dengan cowok, apa sebaiknya aku pindah haluan untuk coba dekat dengan cewek? Lohh..??? J.

Di bidang kesehatan, alhamdulillah aku sehat, sehat dan sehat. Keluarga? Juga alhamdulillah sehat, sehat dan sehat J.
Hubungan dengan keluarga dan teman pun, alhamdulillah baik, baik dan aman.

Sedangkan hal-hal yang spesial di tahun ini adalah ketika aku bersama tiga orang teman jalan-jalan ke Singapore dan Kuala Lumpur. Perjalanan ini amazing banget karena kami benar-benar bisa aku sebut sebagai backpacker sungguhan. Kami berempat hanya memakai ransel dan sebuah tas kecil. Tidur di hostel, terminal dan pelataran masjid. Hanya membawa beberapa potong pakaian yang diselang seling. Habis dipake seharian semalaman, basah karena keringat tapi besok-besok dipake lagi tanpa dicuci, hiiiy..

Kami juga menyadari betapa berharganya bisa sholat ditempat yang semestinya. Dalam perjalanan itu, kami sempat merasakan bagaimana sholat ditempat-tempat yang tidak biasa seperti di lorong yang sunyi di dekat toilet dan di dalam bis.

Kalo urusan makan, sudahlah, pinter-pinter kita aja mengatur asal tetap punya tenaga untuk melanjutkan petualangan.

Aku juga sempat kehilangan tiket MRT dan terancam bayar denda di negara 1001 larangan tersebut. Kami juga nyaris tidur di bawah Supertrees, tapi gagal karena terganggu oleh petugas yang mondar-mandir.

Perjalanan Sg-KL itu benar-benar menguji mental. Tidak pernah aku merasakan secapek itu, tapi dalam keadaan capek pun kami tetap harus jalan dan anehnya semangat kami tidak mudah dikalahkan.

Sekarang aku jadi bisa lebih enjoy diperjalanan-perjalanan selanjutnya yang ujiannya tidak seberat ketika perjalan awal mei tersebut.

Aku juga mendapatkan surprize di akhir tahun, yaitu bertemu dengan teman yang sebelumnya hanya kenal dan berkomunikasi di dunia maya. Dia tinggal di Denpasar dan kebetulan aku ditunjuk menggantikan bosku mengikuti sebuah diklat di Bali.

Sebelumnya aku juga sudah berencana bertemu dengan teman yang tinggal di Jakarta, namun sayang, pertemuan itu gagal karena aku tidak mood. Padahal kami sudah berada ditempat yang sama. Ga apa lah, kan di Jakarta juga, Insyaallah tahun depan bisa bertemu. Karena untuk Jakarta, hampir bisa dipastikan dalam setahun aku akan ada mampir kesana.

Well.. secara keseluruhan, tahun 2014 adalah tahun yang aman dan menyenangkan bagiku. Semua lancar kecuali di satu hal itu tadi, hehe..


Harapanku di tahun depan, semoga kelancaran serta kemudahan masih dan selalu menyertai setiap langkahku dan apa yang belum tercapai di tahun ini, tahun depan akan aku dapatkan. Aamiin J

Jumat, 26 Desember 2014

Mengenang 10 tahun

Hai semuanya,, ada yang tau hari ini tanggal berapa?
Yup, tanggal 26 Desember.
Apa yang terlintas dipikiranmu ketika mendengar tanggal 26 Desember?
Yup, tragedi tsunami di Aceh dengan ratusan ribu korban dan hari ini tepat 10 tahun terjadinya musibah tersebut.

Hari itu, minggu 26 Desember 2004. Sekitar pukul 9 pagi aku mengepel lantai sambil mendengarkan radio. Ketika sedang asik mendengarkan lagu, tiba-tiba dipotong untuk menyiarkan berita tentang musibah tsunami yang sedang terjadi di Aceh. Pembaca berita mengatakan jumlah korban jiwa mencapai 300 an orang, namun tak lama, berita diupdate lagi dengan mengabarkan bahwa jumlah korban jiwa sudah mencapai ribuan orang.

Sorry, ribuan? Waktu itu aku masih belum percaya dengan berita yang ku dengar. Namun ketika melihat berita di televisi malam harinya, barulah aku percaya dan ternyata berita di radio itu belum ada apa-apanya. Dari layar televisi aku bisa melihat bagaimana luar biasanya air menyeret dan menghanyutkan segala sesuatu yang dilaluinya. Hanya dalam hitungan menit, semua rata tersapu air. Benar-benar sebuah bencana yang maha dahsyat.

+++

Siang itu adikku diantar ayah ke sekolahnya di Martapura untuk mengikuti kegiatan Studi Tour ke Jogjakarta, waktu itu masih naik kapal. Tak sedikitpun ada perasaan cemas, karena kami belum melihat berita di televisi.

Seperti biasa, siang itu aku tidur dengan nyenyaknya, sampai tiba-tiba sekitar pukul 3 sore pintu kamarku diketuk dari luar.
Ayah muncul dengan membawa koran ditangannya. Ternyata ayah juga membeli koran di Martapura karena mendengar kabar bahwa pengumuman hasil seleksi CPNS akan diumumkan hari itu. Aku yang tidak berharap banyak tidak terlalu memperhatikan hal itu.
Kartu pesertaku. Masih unyu ya fotonya :D
“Ada namamu” kata ayah. “Coba cek lagi nomor pesertanya” katanya sambil meyodorkan halaman koran yang penuh dengan daftar nama peserta seleksi CPNS yang dinyatakan lulus.
Fotokopi koran Radar Banjarmasin tanggal 26 Desember 2004
Mendengar itu, aku langsung menjawab “Kalo memang ada namaku disana, berarti memang aku yang lulus” jawabku. Kenapa? Karena aku yakin sekali bahwa tidak ada nama orang yang sama persis dengan namaku, bahkan sampai hari ini keyakinan itu masih sama. Itulah enaknya punya nama agak sedikit beda dan sedikit aneh (menurutku), hehe… nama yang unik, tidak pasaran dan tanpa arti.
Liat namaku ga?
Dari cerita diatas, kamu bisa tahu bahwa hari ini ada moment lain yang kuperingati yaitu diterimanya aku sebagai CPNS dan hari ini, 26 Desember 2014, genap sudah 10 tahun aku berkecimpung didunia per PNS an.

10 tahun, bukan waktu yang sebentar. Selama itu, aku sudah 4 kali pindah tempat kerja dengan bermacam-macam alasan. Dalam kasusku, ini lebih pada keegoisan pejabat yang berkuasa, ketidakadilan sudah hilang, yang berkuasa dan yang berduit lah yang akan menang.

Dalam 10 tahun, aku juga sudah beberapa kali berganti tugas/jabatan dan tak jarang juga aku merangkap beberapa jabatan sekaligus. Bagiku, itu hal biasa karena setauku nyaris disemua kantor kekurangan tenaga profesional alias tenaga yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab. Bahkan di BKD sendiripun masih kekurangan staf.

10 tahun, juga berarti aku sudah lepas dari perjanjian awal ketika diangkat sebagai PNS untuk tidak pindah keluar kota. Sekaranglah waktunya aku untuk pergi meninggalkan kota ini, kota yang setiap hari kuhabiskan disana, namun masih terasa asing bagiku.

+++

Hari itu, 26 desember 2004, ayahku sangat bersuka cita. Beliau sampai berkata “Abah sangat senang. Lebih senang kamu lulus sebagai PNS daripada mendapatkan intan”. Aku masih ingat persis kata-kata itu. Kata-kata yang menggambarkan kebahagiaannya dikarenakan kelulusanku. Maklum saja, karena di desa tempat tinggalku hanya aku seorang yang lulus dan karena menjadi PNS masih merupakan impian sebagian besar orang termasuk harapan ortu padaku dan adik-adikku.

Menjadi PNS tidak selamanya baik. Menjadi PNS juga tidak menjamin hidup dengan aman dan tenang. Memang menjadi PNS sepertinya terjamin dengan gaji bulanan yang rutin masuk ke rekening setiap awal bulan. Namun tak jarang aku menemukan teman-teman PNS yang gajinya minus ato mereka yang terjerat hutang.

Menjadi PNS juga antara surga dan neraka. Jujur, menurut analisisku, lebih banyak neraka daripada surganya. Jika tidak kuat iman dan memahami ilmu agama dengan benar, kita akan terjebak untuk melakukan hal-hal yang salah secara terus menerus dan berulang. Parahnya lagi hal seperti ini dilakukan turun temurun dan berjamaah.

Nah, bagi kita-kita yang sudah terlanjur, ingatlah kalimat ini, kalimat yang aku kutip dari sambutan Wakil Bupati Tanah Laut saat membuka acara sosialisasi untuk bendahara di lingkup Kab. Tanah Laut sebulan yang lalu.

Beliau berkata kurang lebih seperti ini “Kita tidak ditakdirkan menjadi guru, kita juga tidak ditakdirkan menjadi ustad, tapi kita ditakdirkan menjadi seorang PNS. Itu artinya disinilan ladang amal kita. Pekerjaan sebagai PNS adalah ibadah kita, karena itu, jujur dan bersungguh-sungguhlah dalam bekerja untuk mengumpulkan pahala, yang akan menjadi bekal diakhirat kelak”. Kalimat yang cukup simple, namun mempunyai makna yang besar. Semoga aku bisa selalu mengingat dan mengamalkan kalimat bijak ini.

Selain sisi negatif, tentunya ada juga sisi positif yang kudapat dari pekerjaan sebagai PNS, yaitu semenjak memiliki penghasilan sendiri, aku bisa membeli barang-barang yang aku suka. Aku juga membeli beberapa property sebagai tabungan. Selain itu aku juga bisa jalan-jalan di dalam maupun luar negeri dan sepertinya, sepuluh tahun sudah cukup bagiku untuk main, hura-hura, senang-senang menikmati hasil jerih payah pekerjaanku. Aku sudah memiliki segalanya, kecuali suami, hehe.. itulah yang menjadi targetku kedepan. Doakan ya J

Nah, sekian dulu ceritaku hari ini. Bahagia rasanya bisa mengenang kembali detik-detik yang menjadi titik awal lembaran baru dalam perjalanaan panjang dihidupku, sepuluh tahun yang lalu. (Maunya sih tahun ini ada lembaran baru lagi yang mengawali kisah lain di sisa umurku :D)

So, be a good girl ma, happy tenth in ur job and wish u get a honest person this year kha :)

Kamis, 06 November 2014

Suka duka pekerjaanku


All artis Kanla Pasar
Seperti hari-hari sebelumnya, rutinitas pagiku adalah ke kantor yang berjarak sekitar 4 km dari rumah sewaanku. Sekitar 6-7 jam, bahkan kadang sampai 9 jam aku dikantor. Pulang dari kantor lanjut kerjaan dirumah sampai malam. Semua pekerjaan aku atur sedemikian rupa sehingga aku sangat enjoy menjalaninya. Sebagian besar orang tidak suka dengan pekerjaan ini. Bendahara. Akupun salah satu dari sekian banyak orang yang mengindar jauh-jauh dari pekrjaan ini karena tanggung jawabnya yang lumayan besar. Bagaimana tidak karena pekerjaan ini berkenaan dengan uang dan laporan. Jika uang tidak pas, mau tidak mau kita sendiri yang mengganti dan jika laporan salah, kita sendiri yang harus memperbaiki.

Dengan segala keterbatasannku aku sangat menghindari uang yang bukan hakku. Ketika aku mengikuti Bimtek Bendahara Pengeluaran selama dua minggu di Hutan Kota Pelaihari, yang paling ku ingat bahwa tugas Bendahara Pengeluaran adalah menyimpan, membagikan dan melaporkan keuangan. Untungnya aku tidak usah repot-repot membuatkan SPJ kegiatan karena itu adalah tugas masing-masing dari si empunya kegiatan.

Seiring waktu berjalan, semua kerumitan dan keribetan tanggung jawab sebagai seorang Bendahara, lama-lama bisa aku nikmati. Aku makin terobsesi untuk menjadi semakin baik setiap harinya. Selalu saja ada ide yang aku dapat dari pengalaman dan kesalahan. Apa yang bisa membuat aku semakin baik, maka akan aku lakukan. Jika aku melakukan kesalahan, dilain waktu aku akan menjadi ingat dan sangat berhati-hati.

Dengan begitu banyaknya macam tugas Bendahara, aku semakin terbiasa untuk membagi waktu dan tenaga. Aku tidak mau menunda-nunda pekerjaan kecuali jika hari itu sudah tidak cukup waktu dan benar-benar tidak memungkinkan.

Dukanya menjadi Bendahara adalah jika SPJ sangat susah ditagih sedangkan yang lain juga memerlukan uang untuk kegiatan. Khusus diawal bulan, kami harus menggaji sekitar 60 an orang tenaga PTT.

Selain itu, jika laptop ato printer rusak, pekerjaan ku akan menumpuk dan perlu waktu khusus untuk menyelesaikannya nanti.

Jika uang sedang kosong, aku beresiko di “Mamai” alias di“ceramahi” oleh mereka yang berkepentingan. Padahal kan, yang membuat terlambat adalah mereka sendiri yang kebiasaan terlambat menyerahkan laporan kegiatan/SPJ, sehingga pekerjaanku juga akan terhambat. Ato versi lain, jika aku terlupa untuk menyisakan uang untuk mereka yang sudah minta dialokasikan, aku juga bisa dapat “ceramah”, hehe…

Hal yang sepele adalah jika ketika menerima SPJ aku tidak teliti. SPJ yang menumpuk sekitar 30 cm tingginya, mana mungkin aku periksa perlembar memastikan semuanya sudah benar. Aku hanya akan menghitung angka yang tertera di halaman depan kwitansinya, menjumlah dan kemudian menyerahkan uang sebesar itu. Dukanya adalah jika ketika aku input, aku menemukan ada SPJ yang tertinggal fotokopi nota, tanda tangan, cap ato yang lain, padahal sebelum sampai ketanganku, SPJ ini harus sudah mampir di tangan Verifikator.
Spj dari salah satu bidang

Selain itu, Jika ada yang perlu uang mendadak alias panjar dan tidak meninggalkan rincian, maka nanti aku akan bingung untuk memilah SPJnya yang mana. Ato mereka yang datang dengan menyerahkan setimbun SPJ dan sayangnya aku sedang tidak punya waktu untuk menghitung secara detail sehingga SPJ yang diserahkan aku terima mentah-mentah, hal ini beresiko SPJ yang aku terima jumlahnya tidak sesuai dengan uang yang aku bayarkan.

Untuk segala yang berhubungan dengan serah terima SPJ dan uang ini setiap kalinya aku usahakan untuk menjadi semakin baik dan teliti karena aku tidak mau kecolongan. Aku sangat teliti terhadap uang yang aku simpan dan buku keuanganku. Hampir setiap ada transaksi, sebelum pulang, aku sempatkan kroscek jumlah uang di buku dan di brankas. Jika terjadi selisih, maka aku akan segera mencari-cari sampai dapat. Alhamdulillah sampai bulan kesebelas masa jabatanku ini, baru minggu kemarin aku kecolongan yang terpaksa harus aku ganti Karen itu adalah kelalaianku. Tapi dengan adanya kejadian itu, dilain hari aku pasti akan ekstra hati-hati.
Lembur akhir tahun sampai malam
Bendahara juga mungkin akan sedikit menjadi sorotan dikantor jika bisa jalan-jalan dengan biaya pribadi ato jika punya sepatu dan tas baru, haha.. ini kayaknya khusus untuk cewek ya. Tapi yakin untuk yang satu ini tidak berlaku untukku, karena aku orangnya sederhana aja kok dan masih single, wajar jika uang hasil kerjaku aku tabung untuk bisa refreshing.

Duka lain sebagai Bendahara dan yang paling aku ga suka adalah susah untuk minta ijin ato cuti dikantor. Jika ingin jalan-jalan, aku harus mencari waktu yang kira-kira pekerjaanku longgar diwaktu itu ato jika tidak, aku beresiko kehilangan uang yang sudah aku pakai untuk membeli tiket dan boking hotel. Sekali lagi, hal ini adalah dikarenakan tugasku sebagai penyimpan dan pendistribusi uang kegiatan.

Selain beberapa duka diatas tentunya ada juga sukanya menjadi Bendahara.
Sukanya menjadi seorang Bendahara antara lain akan punya banyak teman dari SKPD lain, tapi rata-rata mereka adalah Bendahara juga, hehe.. ini karena Bendahara akan sering bertemu dalam rapat ato sosialisasi di Dinas Pendapatan dan di Bank ketika sama-sama mengambil duit.
Menjadi terkenal di kantor sendiri, itu sudah pasti. Karena hampir semua orang, sedikit banyak akan berurusan dengan Bendahara.

Kadang aku punya hiburan tersendiri jika mereka yang meminta dana dariku sedang “ceramah”, aku akan sering menggoda mereka. Entah masalah apalah yang kami bahas akan aku buat-buat hanya supaya tidak tegang. Itulah mengapa sehabis ceramah” suasana akan cair lagi. Besok-besok “ceramah“ lagi, tapi nanti becanda lagi. Sebenarnya bukan ceramah sih, hanya nada suara yang agak meninggi, tapi itu hanya becanda.

Menjadi Bendahara juga sering diprioritaskna dalam banyak hal di kantor. Mungkin ini lebih karena dananya ditanganku, he..

Jelas jika dijelas-jelaskan. Maksudnya, ketika kita menjadi seorang Bendahara dan berniat untuk full menjadi seorang Bendahara, maka cari tahulah apa saja tugas pokok kita, apa saja yang harus dilakukan sejak awal hingga akhir bulan. Apa saja urutan pekerjaan kita dan kepada siapa saja kita akan sering berurusan. Jika mendapat kesulitan, kemana saja kita harus bertanya. Simpan nomor kontak mereka dan jaga hubungan baik dengan mereka. Buat semuanya sejelas mungkin dan atur waktu untuk itu semua.

Juga menjadi kebahagiaan tersendiri bagiku jika aku bisa menyelesaikan semua tugas-tugasku sebelum target yang ditetapkan. Laporan selesai sebelum tanggal 10 setiap bulannya. Semua berkas-berkas tersusun rapi dan jelas di filling. File-file pekerjaan di laptop tertata rapi dalam folder dengan isinya yang selalu update.

Sebagian PNS golongan III yang menjadi Bendahara akan beruntung di promosikan untuk menduduki sebuah jabatan. Ini karena sebelumnya dia sudah terbukti bisa dipercaya ketika menjadi Bendahara ato bisa juga karena memiliki lebih banyak kenalan. Tapi untuk yang satu ini tidak berlaku padaku, karena aku hanya PNS golongan II/c yang sudah aku jalani hampir 10 tahun sejak hari pengumuman kelulusanku tanggal 26 Desember 2004 persis ketika tsunami terjadi di Aceh.

Itu tadi sebgaian duka dan suka ku menjadi seorang Bendahara.
Menghadapi bermacam-macam sifat manusia yang sebagian besar waktuku aku habiskan bersama mereka, sedikit banyak aku harus bisa menyesuaikan diri dengan tiap orang dari mereka. Tapi aku sering kangen masa-masa kebersamaan dikantor jika sedang ada cuti bersama. Aku juga sering kangen jika ada satu orang saja tidak hadir. Aku ingat dulu ketika aku masih bekerja di Kantor Camat Tambang Ulang, aku sering merindukan suasana kerja dan teman-teman kerjaku jika sedang libur bersama.

Hampir sepuluh tahun berkecimpung di dunia per PNS an, banyak sudah duka dan suka nya aku jalani. Pindah kesana kemari menambah banyak teman dan sodara. Dari tempat kerja yang dekat sampai yang terjauh sudah aku rasakan. Berganti-ganti jabatan membuat aku kaya akan pengetahuan dibidang itu. Operator KTP, Pengurus Barang, Bendahara Gaji, Bendahara Pengeluaran, Sekretaris PKK, Bendahara PPK, Sekretaris dan Bendahara Dharma Wanita pun sudah aku jalani. Dimanapun tempat kerjaku, itu akan menjadi rumah keduaku dan teman sekantorku akan selalu menjadi keluargaku.
Yang lain kerja, Bendaharanya malah berfoto-foto ria
Intinya, apapun tugas yang diembankan kepada kita, maksimallah dalam melakukannya. Insyaallah kebaikan akan datang dan kita akan enjoy menjalaninya.

Jum'at ceria
Warna warni hari Jum'at
Berantakannya kantorku.. hahaha... Peace !!!


So, be a good accountant kha :-)

Kamis, 09 Oktober 2014

Independence Day Run 2014

Independence day run.. lomba lari rame-rame yang aku ikuti bulan kemarin, mungkin akan mengubah sedikit kebiasaan dalam hidupku. Walo tidak menang, tidak dapat medali maupun doorprize, tapi aku sudah dapat pengalaman yang sangat berharga yang sangat pantas untuk dikenang.

Latihan hari pertamaku adalah hari jum’at dengan rute dari tempat kos ku ke luar ke arah kiri. Untuk permulaan, hari itu aku hanya mendapatkan 2 km.

Latihan hari ke 2 ke arah bundaran Pemda Tanah Laut. Sekitar 4 km bolak balik dari tempat kos ku. Sambil lari aku berbelok ke kantor BKD Tanah Laut untuk melihat pengumuman tentang penerimaan CPNS tahun 2014.
"Anda belum beruntung" hahaha..

"Mumpung kantornya masih sepi, boleh dong" @BKD Tanah Laut
Latihan hari ke 3 masih dengan rute yang sama, yaitu ke arah bundaran Pemda Tanah Laut.
Depan KPU Tanah Laut
Latihan hari ke 4 ketika aku berada di Semarang. Kali ini aku mengambil rute ke arah kiri dari hotel tempat ku menginap yang persis berada di sebelah Kantor Walikota Semarang, yaitu menuju Lawang Sewu dan Tugu Muda.
Nongkrong di Tugu Muda dg background Lawang Sewu
Latihan hari ke 5 masih di Semarang yaitu ke arah kanan menuju Kota Lama.
Jembatan kota lama
Hari H yang ditunggu akhirnya tiba. Subuh-subuh aku minta diantar ke Istana Merdeka. Tiba di Istana, suasana sudah sangat ramai. Ketika aku mencari-cari arah garis start, aku bertemu dan berkenalan dengan Ibu Tari dan Jeki, aku mengajak mereka bareng.

Pukul 6.15 wib Bapak Presiden dan Wapres beserta keluarga yang diikuti juga para Menteri turun ke halaman Istana Negara untuk mengikuti upacara bendera.
Ribuan pelari 8 K memadati garis start
Pukul 06.00 wib Presdien Susilo Bambang Yudhoyono melepas  Pelari 17 K, lima menit kemudian disusul dengan Pelari 8 K.
Suasana pelepanan pelari 8 K oleh Presiden SBY
Riuh gemuruh ribuan pelari memenuhi suasana pagi itu di sekitar Istana. Sejauh mata memandang di depan dan di belakang, yang terlihat hanyalah para pelari berpakaian merah dan putih. Aku ikut berlari diantara ribuan pelari berpakaian putih. Diantara sekian banyak pelari, sesekali terlihat pelari yang berkostum unik.

Rute untuk 8 K dari Istana menuju Sarinah terus ke Dukuh Atas berputar di Cheze Plaza melewati BNI, HI dan Indosat sampai ke Monas.

Untuk 17 K, rutenya adalah Sarinah, Dukuh Atas, Cheze Plaza, Atmajaya, Menara Sudirman, Al Ahzar berputar menuju seberang Masjid Al Ahzar, Tugu Pemuda, Senayan Golf, Semanggi, BNI, Plaza UOB, HI, Indosat dan Monas.

Air minum disediakan di Indocement, Sebrang Masjid Al Ahzar dan Plaza UOB. Titik Guyur berada di titik Menara Sudirman dan Senayan Golf. Sedangkan pos kesehatan disediakan di Chese Plaza, Atmajaya dan Senayan Golf.

Tak berapa lama sebagian Pelari sudah balik arah. Karena khusus waktu itu jalanan ibukota di bersihkan dari kendaraan bermotor, maka aku sempatkan juga untuk berfoto di bundaran HI. Haahaa.. kapan lagi?
"Kapan lagi?, hehe.." @Bundaran HI
Jujur, aku tidak menyelesaikan lari sesuai rute, ini lebih dikarenakan mood ku yang kurang oke ditambah aku tidak sarapan subuh itu membuat ku takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan denganku.

Sampai di Lapangan Monas, aku bertemu lagi dengan bu Tari. Beliau menunggu persis di belakang garis finish. Kami duduk-duduk santai sambil memperhatikan kerumunan Pelari yang mengantri mengambil medali bagi 10.00 Pelari pertama untuk kategori 8K. Tiba-tiba langit bergemuruh, ternyata ada atraksi pesawat tempur dari TNI AU.
Foto bareng bu Tari
Kali ini aku tidak merasakan capek seperti ketika latihan. Ya iyalah karena setiap latihan aku melakukannya sungguh-sungguh, sedang pas hari H, aku hanya lari-lari kecil yang diselingi dengan jalan santai.

Ketika asyik-asyik berfoto dengan bu Tari, tiba-tiba seorang cewek menghampiri kami, menawarkan diri untuk mengambilkan foto kami berdua. Akhirnya kami bergantian untuk saling menjepret, hehe.. jadilah kami kemana-mana bareng, Oia namanya Nungki. Sambil menunggu Jeki yang belum datang, aku dan Nungki berfoto bersama pelari berkostum unik.
"Ga ribet mas?"
Setelah kami bertemu Jeki, kamipun ikut mengantri untuk mendapatkan pisang dan air mineral. Sambil makan pisang, kami melihat atraksi para Penerjun Payung yang memenuhi lapangan Monas. Kami juga menyempatkan berfoto di depan Tank Leopard.
Bu Tari, Nungki, Jeki dan aku
Tank Leopard
Setelah puas melihat-lihat, waktunya untuk pulang. Dan kami berpisah didepan panggung. Nungki menawarkan diri untuk mengantarku pulang. Ada yang lucu disini, ketika Aku dan Nungki menerobos pagar Monas. Untukku, meyusup diantara pagar sempit itu lumayan gampang, tapi tidak bagi Nungki , dia nyangkut di pagar cukup lama. Andai saja Baterai kameraku ga habis, pasti akan ku abadikan kejadian itu, ahahaha... Maaf ya ki J.

HBD dan Maju terus Indonesiaku :)

Kamis, 25 September 2014

Taman Labirin BP3T Tambang Ulang

Kemarin sore aku dan kak Tuti nekat berangkat ke Kantor BP3T, niatnya sih untuk mencoba sebuah permainan yang baru saja kami ketahui dua minggu terakhir, yaitu labirin.
Labirin BP3T Tambang Ulang
Karena siang itu agak panas, maka kami putuskan untuk berangkat pada sore hari, ba’da ashar. Ketika ashar datang aku masing uring-uringan berharap kak Tuti membatalkan rencana itu, hehe.. Sayangnya ketika kutanya, kak Tuti mengatakan untuk tetap pergi walaupun jam didinding sudah menunjukkan pukul 16.45 wita. Aku bergegas mempersiapkan diri, agar pulang tidak terlalu malam.

Kularikan mioku agak sedikit ngebut, berharap kami masih sempat untuk masuk. Benar saja, baru melewati pagar, kami di cegat oleh Satpam BP3T. Kata beliau, jam 4 sore adalah waktu terakhir pengunjung boleh masuk. Kak Tuti coba memohon untuk diijinkan lewat saja sebentar, hanya melihat-lihat dari luar, namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Pak Satpam tetap ngotot dengan aturannya.

Sebenarnya bisa saja aku menelpon temanku yang bekerja disana, tapi itu tidak fair. Sampai pada akhirnya Pak Satpam bertanya dari mana asal kami dan dimana kami bekerja. Dengan ragu aku jawab bahwa kami datang dari Pelaihari dan sekitar lima tahun yang lalu aku pernah bekerja di Kantor Kecamatan Tambang Ulang. Pak Satpam tidak percaya. “Kalo tidak percaya, tanya saja sama Eka” kataku (Special thanks to Eka yang sudang mempromosikan dan mengundangku untuk datang kesana). Setelah mendengar jawabanku itu, Pak Satpam mulai melunak. Beliau sudah tidak “horor” seperti sebelumnya. Lalu aku sedikit meyakinkan lagi dengan menyebutkan nama teman-temanku yang lain yang juga bekerja disana. Alhasil, dengan bermodal cerita, kami berdua diperbolehkan masuk,, hehe... maaf sedikit KKN J

Sampai di dalam, kami disambut dengan ramah dan dipersilahkan masuk tanpa harus membayar.

Tidak seperti yang kami duga, ternyata area parkir masih penuh dengan kendaraan pengunjung. Syukurlah, karena kami tidak sendiri. Sudah sesore itu tapi pengunjung masih banyak.
Action dulu
Melihat gugusan tanaman teh-tehan, terobati sudah rasa penasaran kami, khususnya kak Tuti. Sudah lama dia ingin masuk ke area Agrowisata BP3T Kalimantan Selatan yang terletak di Desa Sungai Jelai Kecamatan Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut itu, bahkan sebelum dia tahu bahwa ada sebuah taman labirin disana.
"Selamat datang, silakan masuk :D"
Kami mulai mencoba masuk, berjalan mencari celah untuk menuju menara yang berada persis ditengah. Untung saja tak berapa lama kami bisa menemukannya. Terlihat beberapa orang sedang berfoto-foto ria. Kak Tuti mengajakku naik ke atas, sayang tidak disediakn tangga untuk sampai diatas, sehingga kami yang hari itu memakai rok, harus extra hati-hati memanjatnya.
Pemandangan dari atas sangat menarik, cukup sebanding untuk membayar upaya kami sampai disana. Dari atas kita bisa melihat lapangan yang luas, danau yang indah, kebun rambutan, durian, pepaya dll.
Tuh, keren kan?
Setelah puas melihat-lihat dari atas, kami segera turun dan kemudian pergi ke danau. Air danau sangat tenang, namun surutnya air sedikit mengurangi keindahannya. Disana, kami tidak berjalan sampai ke pondok, hanya melihat-lihat dari jembatan.
Hati-hati Cyiiin..

Lagi mandangin apa bu?
Enjoy this time
Ketika waktu sudah menunjukkkan pukul 18.05 wita, kami sudahi petualangan hari itu. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Pak Satpam karena sudah mengijinkan kami masuk, walau hanya sebentar. Sayonara pak... J.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Labirin BP3T Tambang Ulang, bisa dilihat di http://www.agrowisata-bp3t.com/index.php/wisata-agrowisata-bp3t-kalsel