Pages

Assalamualaikum... Selamat datang di duniaku, enjoy my blog

Kamis, 12 Desember 2013

Jalan-jalan ke Bangkok, Thailand (Hari Pertama)

"Ngambang", hehe..

Kamis, 14 Nopember 2013

Aku yang baru saja minggu kemarin mengalami pengalaman buruk pas mau landing di Bandara Adi Sucipto Jogjakarta, hari itu harus naik pesawat lagi ke Bangkok, bahkan untuk dua kali penerbangan dihari yang sama. Parahnya lagi, ini merupakan penerbangan pertamaku dengan durasi lebih dari satu setengah jam. Aku belum pernah ke luar negeri dan ini pengalaman pertama buatku. Semua kukerjakan sendiri, dari mulai bikin paspor, browsing all about Bangkok, pesan tiket dan booking penginapan. Bagiku, yang terpenting adalah ijin dan kepercayaan dari ortu. Aku yang selalu pede dengan kemampuan pribadiku, kali ini akan bertualang lagi, Horeee.. Btw, aku pergi ga sendiri loh. Ada teman yang ikut dalam petualanganku kali ini, Namanya Dwi ^^.

Prinsipku sederhana, asal masih bisa komunikasi bahkan pake bahasa Tarzan sekalipun, fokus pada solusi, dan percaya pada Dzat Yang Maha Memiliki kita, maka Insyaallah semua akan lancar.

Penerbangan Surabaya-Bangkok ditempuh dalam waktu kurang lebih empat jam. Kupejamkan mata berusaha untuk tidur. Lumayan juga, lebih separo waktu perjalanan kuhabiskan dengan memejamkan mata. Sesekali kusempatkan melirik Dwi yang terlihat selalu asyik mengamati keluar jendela menikmati perjalanan pertamanya. Aku sengaja menyerahkan tempat dudukku, karena aku juga pernah berada diposisi dia, pengalaman pertama naik pesawat. Dan mungkin harapan sebagian besar dari kita sama, yaitu duduk disamping jendela ^^.

Setelah tiga jam lebih perjalanan, akhirnya Dwi membangunkanku. Seneng banget deh untuk pertama kali melihat daratan Bangkok, daratan lain selain Indonesia dan berhasil membuatku lupa sama ketakutanku yang tadi, hehehe..

Pukul 5.15 pm waktu setempat, pesawat kami mendarat di bandara Suvarnabhumi, Bangkok. Serasa tidak percaya, tapi itu benar-benar nyata. Aku sudah tiba di Bangkok, saat yang sangat aku tunggu-tunggu selama empat bulan terakhir.

Ini nih foto kita pas udah di dalam bandara.

Oia, kita ketemu kenalan baru diruang tunggu bandara Juanda Surabaya. Dia tuh yang bantu motoin kita berdua. Namanya Winnis.
Nah, ini dia Winnis



Barengan dengan Winnis kami mencari tempat untuk menyerahkan kartu imigrasi yang dibagi dan diisi ketika masih didalam pesawat. Tidak terlalu susah, tinggal ikuti saja arah orang berjalan dan ikuti arah petunjuk yang ada. Setelah melalui bagian imigrasi, persis didepannya ada stand bagian informasi, nah disitu kita bisa minta peta kota Bangkok. Kami minta dua. Satu untuk aku dan Dwi, satu lagi untuk Winnis.

Petualangan selanjutnya adalah mencari stasiun ARL City Line. Asal kamu selalu memperhatikan petunjuk-petunjuk yang ada, Insyaallah kamu tidak akan nyasar.

Ada dua alternatif untuk menuju ke penginapan kami yang berada di Sukhumvit 97, tepatnya di dekat stasiun BTS Bang Chak. Pertama dari City Line Suvarnabhumi turun di Phaya Thai, lalu naik BTS dari Phaya Thai ke Bang Chak, atau lewat jalur yang lebih pendek, namun harus ganti tiga kali alat transportasi yaitu City Line, MRT dan BTS . Kupikir, karena ini hari pertama kami di Bangkok, tidak ada salahnya jika langsung mencoba ketiga moda transportasi utama itu, supaya besok-besok tidak canggung lagi.

Dwi juga setuju untuk mencoba ketiganya malam itu. Maka dari Stasiun Suvarnabhumi kami turun di Makkasan. Nah karena ini pengalaman pertama, kami bingung mencari dimana tempat untuk membeli tiket MRT. Setelah beberapa kali bertanya, ternyata stasiun MRT ada diluar dari stasiun Makkasan. Harus diingat bahwa untuk stasiun interchange atau pergantian kereta, stasiun berikutnya pasti ada diluar, setelah kita melewati pintu keluar dari stasiun kereta yang baru saja kita naiki.

Lumayan jauh berjalan kaki dari Stasiun City Line Makkasan ke Stasiun MRT Phetchaburi. Tapi mengingat ini hari pertama menginjakkan kaki di Bangkok, aku tetap semangat, padahal sejak siang belum ada makanan apapun yang masuk dalam perutku.

Turun dari MRT Sukhumvit, kami langsung mengikuti petunjuk exit. Baru setelah berada diluar kami mencari petunjuk menuju Stasiun BTS Asok. Tiba di Stasiun Asok, aku mulai merasa capek, kebetulan ada kursi dipojok, pas banget buat istirahat sebentar sambil makan roti, perbekalan yang sudah kami siapkan untuk keperluan urgency, hahaha.

Asyik juga nongkrong disitu, sambil menikmati malam pertama di Bangkok.
Pastinya foto-foto juga, hehe..

Posenya ga heboh-heboh amat, maklumlah masih dalam perjalanan yang belum ketemu ujungnya.

Melihat pemandangan dari atas stasiun BTS, agak ngeri juga sebenarnya. Bangkok adalah kota besar yang mirip dengan Jakarta, padat dengan mobilitas tinggi. Pemandangan dihadapanku dipenuhi dengan gemerlap lampu gedung-gedung pencakar langit, dibawah hilir mudik kendaraan terlihat sesak. Namun aku merasa aman karena kami hanya keluar masuk stasiun dan turun naik kereta.

Dari BTS Asok kami berhenti di Stasiun BTS Bang Chak. Saat itu aku baru menyatakan bahwa inilah petualangan sebenarnya. Menginjak langsung tanahnya dan bertemu langsung dengan penduduknya. Turun dari Stasiun Bang Chak langsung terlihat petunjuk jalan ke Sukhumvit 97.

Mengingat belum makan sejak siang, kami tidak langsung menuju jalan itu, melainkan berjalan lurus menyusuri warung-warung di pinggiran, melihat-lihat mencari makanan yang bisa kami makan malam itu. Namun sejauh kaki melangkah, tak ada satupun makanan yang kami yakini halal untuk dimakan. Kami hanya membeli air mineral di seven eleven terdekat.

Daripada salah makan kayak di film “Hello Stranger”, mending makan roti lagi, he. Kami pun balik arah menuju Sukhumvit 97. Berjalan terus tanpa tau arah dan tujuan. Sempat sekali nanya, tapi yang ditanya malah ga tau. Bukan ga tau tempatnya, tapi ga tau harus berbuat dan berbicara seperti apa menghadapi turis. Cieee… kita jadi turis loh disana, hehe.

Ketika berjalan tidak berapa jauh dari si Bapak-bapak tadi, tiba-tiba hujan turun. Tak ada tempat yang nyaman untuk berteduh, aku nekat ngajak Dwi merapat di teras sebuah hotel. Malam pertama yang harusnya senang berubah jadi malam yang menyedihkan, karena setelah kami mendapatkan tempat berteduh, listrikpun padam diiringi angin dan kilatan petir silih berganti. Lengkap lah sudah, hahaha. Tapi, tetap harus sabar dong ya ^_^.  Aku selalu enjoy jika sedang dalam perjalanan sendiri yang kuartikan sebagai sebuah permainan petualangan.

Kurang lebih satu jam kami berteduh sampai akhirnya intensitas hujan agak berkurang. Aku putuskan untuk melanjutkan perjalanan menyusuri gang tersebut. Menurutku, kalopun sampai ujung gang ternyata tidak ada Romanche Sukhumvit nama hotel tempat kami menginap, kami tinggal balik arah mencari ke gang lain atau kalo tidak mau susah-susah jalan, tinggal tanya aja. Pasti ada yang tau kok.

Benar saja, hanya sekitar sepuluh meter berjalan, terlihatlah hotel Romanche Sukhumvit. Lega deh. Pas diantar ke kamar, wow, lantai delapan dan dilorong itu terkesan hanya kamar kami yang ada penghuninya. Wah.. jadi harap-harap cemas, teringat cerita seorang teman yang ke Bangkok tahun lalu. Semoga kamarnya ga horror. Pas dibuka, jeng.. jeng..  kekhawatiranku seketika menguap. Alhamdulillah kamarnya bersih dan bagus. Seneng lagi.. hehe.


Bersih-bersih, makan-makan,, waktunya tidur dengan senyuman. Senyuman manis karena telah sampai diujung petualangan hari pertama.


Kamis, 14 Nopember 2013

-          City Line (ARL) Suvarnabhumi-Makassan (2 org)  70 Baht
-          MRT Petchaburi-Sukhumvit (2 org)                     32 Baht
-          BTS Asok-Bang Chak (2 org)                             82 Baht
-          Air mineral di 7 Eleven (2 Botol)                        14 Baht

   Total pengeluaran hari pertama                          198 Baht

0 komentar :