“Cerah ceria” :D
Minggu, 17 Nopember 2013
Minggu, 17 Nopember 2013
Hari minggu yang cerah di
Sukhumvit, Bangkok.
Minggu kali ini tidak melakukan
rutinitas seperti minggu-minggu biasanya. Pagi-pagi ke pasar dilanjutkan dengan
nonton Doraemon tiap jam 9 pagi kemudian nonton acara travelling selebritis.
Kali ini aku yang travelling
lah.. he.
Seperti biasa pagi-pagi kita
sarapan, lalu membenahi persiapan dan.. jalan.
Diawali dengan menyusuri gang
Sukhumvit 97 sepanjang kurang lebih 200m, kemudian naik tangga menuju Stasiun
BTS Bang Chak. Kali ini kami tidak langsung berangkat ke tempat tujuan,
melainkan singgah dulu di Stasiun On Nut, sengaja untuk mencari sedikit
informasi menuju Mae Nak Shrine sebagai tujuan alternatif untuk besok.
Beberapa
penjual makanan disekitar stasiun tidak ada yang tahu ketika ku tanya tempat
Mae Nak Shrine. Kami terus berjalan dan bertanya sampai bertemu tempat mangkal
tukang ojek. Alhamdulillah salah satu dari mereka paham yang aku maksud. Tempat
yang kami maksud adalah Wat Maha But. Iya, aku baru ingat bahwa Mae Nak Shrine
itu terletak di dalam area Wat Maha But. Mereka menawari mengantarkan kami dengan harga 40 baht per orang, berarti pp untuk 2 orang menghabiskan
uang 160 Baht, sama seperti ongkos taxi dari Mo Chit kie RSU, hiiiiy.. ga lagi
deh ketipu oleh abang-abang tukang ojek :D.
Sebelum naik ke stasiun BTS aku
kembali bertanya pada ibu-ibu penjual makanan dipinggir jalan di bawah Stasiun
BTS, kali ini aku bertanya alamat Wat Maha But dan si Ibu langsung tau. Dia
menunjukkan arah jalan dan menyarankan aku untuk naik taxi ke sana yang ongkosnya
sekitar 50 baht saja. Dia juga menawarkan diri untuk memanggilkan taxi untuk
kami. Baik bener si ibu, hehe. Tapi karena itu adalah tujuan besok, maka aku tolaklah
tawaran baik si ibu. Kami melanjutkan perjalanan dari On Nut ke Asok. Di Asok
kami pindah naik MRT Makkasan menuju MRT Hua Lamphong.
Keluar dari Stasiun MRT Hua
Lamphong kami menunggu taxi dipinggir jalan. Seorang Bapak-bapak yang baik hati
mengajak kami berbincang dalam bahasa Inggris. Dia menanyakan asal usul dan
tujuan kami datang ke Bangkok. Kami juga menanyakan kapan dan dimana diadakan Loy Krathong. Seneng banget ketika si bapak
mengatakan bahwa malam itulah puncak acara Loy Krathong, si Bapak juga dengan
baik hati menunjukkan tempat-tempat yang akan rame dikunjungi pada malam itu.
Tak lama, kami mendapatkan taxi menuju Grand Palace. Taxi kami melewati
kawasan China Town.
Masuk Grand Palace harus memutar
lewat pintu yang khusus untuk Turis. Tidak susah menemukan, tinggal mengikuti
arak-arakan orang yang berjalan. Mungkin karena hari itu bertepatan dengan
acara Loy Krathong maka banyak sekali orang yang berkunjung, baik untuk
beribadah maupun turis seperti kami. Harga tiket pun naik dari 400 Baht menjadi
500 Baht.
Pemandangan didalam sangat indah.
Pepohonan yang dibentuk dan bangunan candi yang megah. Tempat ini terdiri dari
beberapa bangunan dengan berbagai bentuk. Karena tujuan kami hanya untuk have
fun, maka kami hanya menikmati suasananya tanpa mempelajari nama dan sejarahnya.
Foto di depan pintu masuk
Wonderfully lost
Sabar ya Om.. :)
Dan jangan khawatir tentang persediaan baterai Hp atau Kamera karena ditempat ini disediakan banyak colokan.
Setelah hari menjelang siang kami
keluar dan dengan berjalan kaki menuju Wat Pho dengan menyusuri jalan trotoar
disamping Grand Palace. Sepanjang jalan banyak orang berlalu lalang dan
berjualan pernak pernik untuk dijadikan oleh-oleh. Banyak juga supir tuk-tuk
yang menawarkan diri untuk mengantarkan kami berkeliling dan ada salah satu
diantara mereka yang menyebutkan bahwa Wat Pho masih tutup. Aku kira kejadian
itu tidak akan terjadi padaku, tapi ternyata, terjadi juga, hahaha. Beruntung
aku sudah banyak membaca tentang trik supir tuk-tuk ini untuk mendapatkan
pelanggan, sehingga aku dengan sigap menolak mereka.
Disepanjang jalan juga banyak
dijual makanan dan minuman tak ketinggal penjual buah-buahan yang suegerrr. Kebetulan kami melihat ibu-ibu berjualan nasi dan telur
dadar, pas banget belum makan siang. Kami segera memesan dua piring nasi dengan
telur dadar.
Sebelum makan narsis dulu, biasaaa.. hahaha..
Selama di Bangkok, sambal yang kutemukan bentuknya seperti ini,
minyak atau apa itu yaa?
Bagi yang berpakaian
minimalis juga disediakan pakaian khusus agar diperbolehkan masuk. Tapi kok
mirip baju mandi ya?
Nah ini nih yang namanya reclining Budha.
Matanya mana Om?
Ini dia.. full picture.
Pas di dalam ada ibu-ibu menyapa kami, ternyata beliau dari Surabaya. Si ibu terus mengikuti kami dan kami bergantian untuk saling memoto.
Wah, jepretan si ibu, parahhh..
Yang dua ini lumayan lah ya.
Udah mirip ga?
Kasian orang mau lewat wi..
Keluar dari Wat Pho kami
lanjut berjalan kaki ke pelabuhan Ferry untuk menyebrang ke Wat Arun.
Dikapal penyeberangan duduk di depan kami empat orang
ibu-ibu yang berdandan khas ibu-ibu pejabat di Indonesia, dan benar ketika
berbicara mereka menggunakan bahasa Indonesia. Mereka dari Jakarta.
Wat Arun.. kami datang !!
Aku juga sempat bernyanyi bareng
anak-anak yang menjadi ikon stand Loy Krathong disana.
Suay cang.. :)
Itu tuh yang namanya Wat Arun.
Pose apaan nih?
Upin, Ipin dan kak Ros, hehe..
Istirohat dulu.
Banyak Krathong yang dijual. Juga sudah dipajang Lampion-lampion untuk acara pada malam harinya.
Sayang
kami tidak mengikuti acara tersebut dan memutuskan untuk pulang.
Hufh.. Capek. Sayonara..
Minggu,
17 Nopember 2013
-
BTS Bang Chak-On Nut (2 org) 20 Baht
-
BTS On Nut-Asok (2 org) 62 Baht
-
MRT Sukhumvit-Hua Lamphong (2 org) 54 Baht
-
Taxi Hua Lamphong-Grand palace 60 Baht
-
Tiket Grand Palace (2 org) 1.000 Baht
- Makan siang (2 org) 80 Baht
- Tiket Wat Pho (2 org) 200 Baht
-
Ferry Wat Arun (2 org pp @3 THB) 12 Baht
-
Taxi Grand Palace-Hua Lamphong 60 Baht
-
MRT Hua Lamphong-Sukhumvit (2 org) 54 Baht
-
BTS Asok-Bang Chak (2 org) 82 Baht
Total
pengeluaran hari ke 4 1.684 Baht
0 komentar :
Posting Komentar