Aku pertama kali liat bus
ini pas di dalam taxi pulang dari Tanah Abang menuju hotel di Jl. Hayam Wuruk.
Busnya unik dan bagus. Makin unik lagi karena supir nya semua cewek. Bus ini
adalah bus pariwisata yang akan membawa penumpang berkeliling di jalan-jalan
utama kota Jakarta dengan gratis. Tapi per 1 Januari 2015 nanti, untuk naik bus
ini akan dikenakan biaya.
Aku sangat tertarik untuk
mencoba bus ini. Kebetulan pas pergi ke KL pertengahan Mei kemarin aku tidak
sempat mencoba bus GO KL, maka ga apalah jika bus lokal ini sebagai gantinya,
hehe..
Bus ini berhenti di
beberapa halte. Halte terdekat yang bisa dengan mudah aku capai adalah halte
Juanda yang berada diseberang Halte Busway Juanda persis di samping mesjid
Istiqlal. Bus ini beroperasi mulai dari jam 9 pagi.
Hari terakhir di Jakarta
masih ada waktu beberapa jam sebelum ke bandara. Subuh-subuh aku bersama tiga
teman lain menyempatkan diri untuk sholat subuh berjamaah di Istiqlal. Sehabis
sholat aku memisahkan diri karena tujuan kami berbeda. Teman-teman ingin beli
oleh-oleh ke pasar senen sedangkan aku ingin pergi ke Kota tua dan mencoba bus City
Tour.
Seperti biasa, aku
sempatkan lagi untuk berkeliling disekitar Istiqlal. Ketika matahari mulai
naik, akupun turun untuk mencari breakfast. Tempat berkumpulnya pedagang
makanan pagi itu sepi, karena sebagian mereka ada yang sudah mulai berpuasa
pada hari itu, 28 Juni 2014. Alhamdulillah ada satu tukang bubur yang masih
berjualan.
Puncak monas masih terlihat menyala |
Baru dapat spot lain yang lumayan :-) |
Selesai makan aku lanjut
ke Kota Tua dengan naik Busway. Tiba di Kota Tua suasana masih sepi. Sampah
bertumpuk dimana-mana. Para penyedia jasa sewa sepeda masih membersihkan dan
menyusun sepeda mereka. Sebagian petugas kebersihan terlihat masih menyapu
sampah-sampah yang tersisa. Dari jauh kulihat seorang wanita berpakaian serba
ungu memasuki halaman Museum Fatahillah. Dia adalah komunitas Manusia Batu
sebagai Nonie Belanda. Aku sempatkan juga untuk berfoto dengannya. Seorang lagi
dibelakangku sedang bersiap-siap, warna tubuhnya keperakan dengan baju berwarna
keemasan.
Berpose dulu bareng sepeda-sepeda cantik |
Foto bareng anak-anak Bogor, sayang sampah-sampah masih terlihat |
Komunitas Manusia Batu "Nonie Belanda" |
Aku melanjutkan bersepeda berkeliling
ke arah Museum Pos Indonesia.Tak banyak yang bisa aku lakukan karena semua
masih tutup.
Pukul 8 aku segera menuju
halte Busway Kota. Ada yang mengecewakan disini. Ketika akan membeli tiket
menuju Halte Juanda, aku diharuskan membeli e-tiket, tiket elektronik yang bisa
diisi ulang. Harga perdananya 20 ribu untuk 5 kali pakai. Bukan masalah harga
yang lebih mahal yang aku permasalahkan, tetapi tidak ada toleransi untuk
penumpang yang berasal dari luar kota Jakarta.
Menurutku akan lebih bijak
jika tiket ini tidak dipukul rata untuk setiap penumpang. Karena tidak semua
orang akan memakainya lagi. Sebaiknya pembelian e-tiket hanya diwajibkan untuk
masyarakat Jakarta yang sering bepergian dengan Busway, sedangkan bagi para
penumpang yang berasal dari daerah lain boleh menggunakan tiket one way seperti
biasa. Untuk memilahnya, Petugas bisa meminta KTP calon penumpang.
Akhirnya aku patungan
bersama tiga calon penumpang lain. Satu dari Sulawesi dan dua lagi ayah dan
anak dari Tangerang. E-tiket itu kami serahkan saja kepada ayah dan anak dari Tangerang,
karena domisili mereka yang paling dekat dengan Jakarta.
Tiba di Halte Juanda aku
langsung menyeberang ke halte City Tour. Tidak terlalu lama disana, tibalah bus
yang ditunggu. Aku dan beberapa calon penumpang lain yang tadi bersamaku
dihalte langsung menuju tangga untuk naik ke atas. Aku berhasil duduk didepan
agar bisa puas menikmati pemandangan Ibukota.
Halte City Tour yang persis berseberangan dengan halte Busway Juanda |
Suasana di tingkat atas bus |
Pemandangan dari atas |
Bus beberapa kali berhenti
untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Ketika Bus memasuki wilayah Monas,
aku turun ke bawah untuk melihat ibu supir dan guide yang sedang bekerja.
Disuatu halte, bus
berhenti cukup lama, sehingga aku sempat berfoto bareng dengan ibu supir dan
guidenya.
Suasana di tingkat bawah |
tangga menuju keatas |
Bu supir dan mbak guide sedang bekerja |
Peaceee... |
Actiooon... |
Aku turun dihalte yang
sama ketika aku naik karena persis berseberangan dengan halte Busway sehingga
aku dapat dengan mudah kembali ke Hotel dengan menggunakan Busway lagi.
Bus City Tour Jakarta, bye.. |
0 komentar :
Posting Komentar