Pages

Assalamualaikum... Selamat datang di duniaku, enjoy my blog

Kamis, 04 September 2014

Backpacker ke Singapore dan Kuala Lumpur hari ke 3

Senin, 12 Mei 2014
"Awesome Kuala Lumpur"

Hari ini kami bangun kesiangan. Habis sholat subuh, semua tertidur lagi. Alhasil, jam 11 kami baru mulai perjalanan hari ke 2 di Kuala Lumpur. Tempat pertama yang kami tuju adalah TBS untuk membeli tiket bus ke Melaka esok hari. Dari TBS lanjut ke Putrajaya, tiket KLIA dari TBS ke Putrajaya lumayan mahal, 5.3 MYR padahal biasanya sekitar 1-2 MYR saja sekali jalan dengan Monorail, KTM ato RapidKL. Hampir saja kami tidak jadi, tapi setelah berunding, kami putuskan untuk tetap berangkat ke Putrajaya dan beruntung kami tetap berangkat karena berkeliling Putrajaya adalah pengalaman yang sangat luar biasa. Tempat-tempat disana sangat amazing, aku belum pernah memasuki tempat seperti ini sebelumnya.
at TBS

Perjalanan dari TBS ke Putrajaya cukup lama, sekitar setengah jam. Tiba di stasiun KLIA Putrajaya kami turun ke bawah menuju Putrajaya Sentral. Disana terparkir bus-bus yang akan membawa kita ke berbagai tujuan seputar Putrajaya. Kami naik bus Alamanda no. 5 dengan tujuan Masjid Putra. Walo bus masih kosong, tapi bus tetap jalan. Di Bus ini kita bayar ketika naik dengan memasukkan uang ke dalam mesin yang ada di samping supir dan mesin ini juga akan langsung mengeluarkan nota plus kembalian.
Supir Bus Alamanda in action

Tiba di masjid, pas azan zuhur berkumandang. Pengennya sih ikut sholat berjamaah, tapi karena luasnya area  masjid, kami urung sholat berjamaah. kami berkeliling dahulu mencari makan, tapi sayang, kami juga tidak menemukan restoran yang menu dan harganya cocok, he.
Suasana di bagian pelataran bawah Masjid Putra
Suasana didalam Masjid Putra

Pemandangan di samping masjid

Pelataran depan masjid

Setelah sholat dan melihat-lihat sekitar masjid, kami pergi ke tempat awal kami turun dari bus. Kurang lebih satu jam menunggu sampai boring banget, baru ada bus yang singgah. Kenapa? karena area Putrajaya ini sangat luas, sehingga perjalanan dari masjid Putra ke Putrajaya Sentral memakan waktu setengah jam.
Boring menunggu bus

Lanjut perjalanan ke KL Sentral. Di KL Sentral kami sempatkan makan dan kemudian lanjut ke Padang Jawa. Dari Padang Jawa kami naik taxi ke I City. Nah ini juga pengalaman yang tidak sama seperti cerita yang aku baca. Dari yang aku baca berdasarkan pengalaman teman-teman, naik taxi dari padang jawa ke I City hanya membayar sebesar 6-10 MYR, tapi ketika kami disana harga termurah adalah 15 MYR. Karena ternyata hanya ada deretan taxi itu, terpaksa kami deal dengan harga yang diajukan.
Diperjalanan menuju I City azan berkumandang, kami tetap lanjut. Sampai I City hari sudah gelap.
I City

Tempat pertama yang kami masuki adalah Snow Walk. Sayang kami datangnya malam sehingga harga sudah naik jadi 40 MYR, sedangkan jika datang pagi sebelum tengah hari harga 1 tiket dewasa hanya 30 MYR, harga ini sudah termasuk sewa jaket, tapi tidak termasuk sewa sepatu.

Masuk Snow Walk ternyata hanya kami pengunjungnya saat itu, mungkin karena waktunya pas magrib. Tapi setelah beberapa lama, barulah datang pengunjung yang lain. Sebelumnya aku tidak pernah ke wahana salju manapun, apalagi bertemu dengan salju sungguhan, jadi ini untuk pertama kalinya. Keadaan didalam sangat dingin, kata petugas diluar suhunya sekitar -5 derajat celsius. Kak Aulia saja sampai keluar lagi saking dinginnya. Hanya aku dan Mutia yang mencoba semua wahana. Kami berdua nekat, sayang sudah bayar mahal-mahal tapi tidak dicoba semua..hehe..
Brrrrr....
Setelah mencoba semua, kami minta berfoto bareng dengan teman-teman yang menjaga wahana ini. Mereka seru dan membantu banget.
Foto bareng penjaga Snow Walk

Wahana selanjutnya yang kami masuki adalah Red Carpet. Disini letaknya patung orang-orang terkenal. Mirip dengan Madame Tussauds hanya bedanya sebagian patung disini berkulit lembut seperti kulit asli dan sebagian ada juga yang bisa bergerak.
Kondangan dulu :D

Patung yang kulitnya lembut dan bisa kita cubit adalah ratu Elizabeth dibagian jarinya, Jang geum di bagian pipinya. Jadi tidak semua bagian tubuh patung berkulit seperti asli.
Tia berhasil mengalahkan Kapten Jack

Ibu Refma mau pidato dulu, dengarkan ya..
Beberapa patung yang bisa bergerak adalah patung yang berdiri di tangga sebagai penyambut tamu. Ketika kita lewat di depannya, otomatis patung ini akan membungkuk, jadi jangan kaget ya. Patung kedua adalah patung Michael Jackson. Ketika kita mendekati patung ini, tangannya akan segera bergerak sebagaimana gerakan khas seorang MJ.
Kak Tuti membahas rumus fisika bersama Om Eistein

kak Aulia belajar Kung Fu dengan Bruce Lee

Setelah puas berfoto di Red Carpet, waktunya berkeliling taman lampu yang sangat luas diluar. Bermacam-macam bentuk dan warna lampu ada disini.
Kak Tuti di rerimbunan pohon cemara
Tia di Taman kaktus
Kak Aulia di antara tanaman bunga matahari
Tinggallah aku di taman antah berantah, hahaha..
Balik dari I City ke Padang Jawa, taxi semakin bertingkah dengan menaruh harga 20 MYR. Awalnya kami berkeras hati, kami mencoba mencari taxi lain, namun hasilnya nihil dan tidak ada pilihan lain selain balik ke taxi yang memang mangkal dengan tujuan padang jawa. Jadi untuk kamu yang akan ke I City, aku hanya berpesan tidak usah mencari alternatif harga dengan mencari taxi lain, karena itu akan sia-sia dan membuat malu diri sendiri saja. Apa yang terjadi dengan kami, tidak usah lagi terulang pada kamu semua.

Sampai Padang Jawa hari sudah pukul 11 malam. Perjalanan padang jawa ke Kl Sentral memakan waktu kurang lebih 1 jam. Selain kami, hanya ada 2 orang lain yang menunggu kereta. Masuk kereta suasana sangat sepi karena gerbong kosong hanya ada kami dan beberapa penumpang lain. Karena kelelahan kami semua tertidur sampai tiba di Kl Sentral. Dari KL Sentral kami berusaha mencari kereta menuju Bukit Bintang yang berada di gedung sebelah. Kami keluar dan berusaha masuk gedung diseberang. Pintu-pintu sudah tertutup, tapi satpamnya memperbolehkan kami masuk namun harus memutar dulu karena pagar juga sudah terbentang selebar gedung. Berhasil masuk, mall ini juga sudah tutup semua. Kami hanya keluar masuk lorong, terjebak didalam mall. Kesana kemari yang ada hanya pintu dan lorong yang kosong. Kami putuskan untuk melompat keluar dan ternyata kami masuk tempat partkir yang juga sudah tutup, hanya ada beberapa orang pekerja bangunan yang mungkin memang bekerja pada malam hari. Kami baru sadar bahwa itu sudah tengah malam dan sia-sia saja untuk terus mencari stasiun monorel. Selanjutnya kami fokus mencari jalan keluar. Tiba diluar, perjuangan selanjutnya adalah mencari taxi yang akan mau mengantar kami ke Jl. Alor di Bukit Bintang. Dengan ragu-ragu kami menyetop taxi yang lewat namun alhamdulillah ada yang singgah dan supirnya baik, mau dibayar dengan argo.

Sungguh petualangan yang sangat menegangkan. Di negeri bahkan dikampung sendiri saja aku tidak pernah keluyuran dijalan sampai tengah malam, tapi dinegeri orang, hal ini cukup menantang, hahaha... hanya hamdalah yang terucap karena kami masih sehat dan selamat.

Rincian biaya hari ke 3 :

Rincian biaya h3

0 komentar :