Independence day run.. lomba lari
rame-rame yang aku ikuti bulan kemarin, mungkin akan mengubah sedikit kebiasaan
dalam hidupku. Walo tidak menang, tidak dapat medali maupun doorprize, tapi aku
sudah dapat pengalaman yang sangat berharga yang sangat pantas untuk dikenang.
Latihan hari pertamaku adalah hari
jum’at dengan rute dari tempat kos ku ke luar ke arah kiri. Untuk permulaan, hari
itu aku hanya mendapatkan 2 km.
Latihan hari ke 2 ke arah bundaran
Pemda Tanah Laut. Sekitar 4 km bolak balik dari tempat kos ku. Sambil lari aku
berbelok ke kantor BKD Tanah Laut untuk melihat pengumuman tentang penerimaan
CPNS tahun 2014.
|
"Anda belum beruntung" hahaha.. |
|
"Mumpung kantornya masih sepi, boleh dong" @BKD Tanah Laut |
Latihan hari ke 3 masih dengan rute
yang sama, yaitu ke arah bundaran Pemda Tanah Laut.
|
Depan KPU Tanah Laut |
Latihan hari ke 4 ketika aku berada
di Semarang. Kali ini aku mengambil rute ke arah kiri dari hotel tempat ku
menginap yang persis berada di sebelah Kantor Walikota Semarang, yaitu menuju
Lawang Sewu dan Tugu Muda.
|
Nongkrong di Tugu Muda dg background Lawang Sewu |
Latihan hari ke 5 masih di Semarang
yaitu ke arah kanan menuju Kota Lama.
|
Jembatan kota lama |
Hari H yang ditunggu akhirnya tiba.
Subuh-subuh aku minta diantar ke Istana Merdeka. Tiba di Istana, suasana sudah
sangat ramai. Ketika aku mencari-cari arah garis start, aku bertemu dan berkenalan dengan
Ibu Tari dan Jeki, aku mengajak mereka bareng.
Pukul 6.15 wib Bapak Presiden dan
Wapres beserta keluarga yang diikuti juga para Menteri turun ke halaman Istana
Negara untuk mengikuti upacara bendera.
|
Ribuan pelari 8 K memadati garis start |
Pukul 06.00 wib Presdien Susilo
Bambang Yudhoyono melepas Pelari 17 K,
lima menit kemudian disusul dengan Pelari 8 K.
|
Suasana pelepanan pelari 8 K oleh Presiden SBY |
Riuh gemuruh ribuan pelari memenuhi
suasana pagi itu di sekitar Istana. Sejauh mata memandang di depan dan di
belakang, yang terlihat hanyalah para pelari berpakaian merah dan putih. Aku
ikut berlari diantara ribuan pelari berpakaian putih. Diantara sekian banyak
pelari, sesekali terlihat pelari yang berkostum unik.
Rute untuk 8 K dari Istana menuju
Sarinah terus ke Dukuh Atas berputar di Cheze Plaza melewati BNI, HI dan
Indosat sampai ke Monas.
Untuk 17 K, rutenya adalah Sarinah,
Dukuh Atas, Cheze Plaza, Atmajaya, Menara Sudirman, Al Ahzar berputar menuju
seberang Masjid Al Ahzar, Tugu Pemuda, Senayan Golf, Semanggi, BNI, Plaza UOB,
HI, Indosat dan Monas.
Air minum disediakan di Indocement,
Sebrang Masjid Al Ahzar dan Plaza UOB. Titik Guyur berada di titik Menara
Sudirman dan Senayan Golf. Sedangkan pos kesehatan disediakan di Chese Plaza,
Atmajaya dan Senayan Golf.
Tak berapa lama sebagian Pelari
sudah balik arah. Karena khusus waktu itu jalanan ibukota di bersihkan dari
kendaraan bermotor, maka aku sempatkan juga untuk berfoto di bundaran HI.
Haahaa.. kapan lagi?
|
"Kapan lagi?, hehe.." @Bundaran HI |
Jujur, aku tidak menyelesaikan lari
sesuai rute, ini lebih dikarenakan mood ku yang kurang oke ditambah aku tidak
sarapan subuh itu membuat ku takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan
denganku.
Sampai di Lapangan Monas, aku
bertemu lagi dengan bu Tari. Beliau menunggu persis di belakang garis finish.
Kami duduk-duduk santai sambil memperhatikan kerumunan Pelari yang mengantri
mengambil medali bagi 10.00 Pelari pertama untuk kategori 8K. Tiba-tiba langit bergemuruh, ternyata
ada atraksi pesawat tempur dari TNI AU.
|
Foto bareng bu Tari |
Kali ini aku tidak merasakan capek
seperti ketika latihan. Ya iyalah karena setiap latihan aku melakukannya
sungguh-sungguh, sedang pas hari H, aku hanya lari-lari kecil yang diselingi
dengan jalan santai.
Ketika asyik-asyik berfoto dengan bu
Tari, tiba-tiba seorang cewek menghampiri kami, menawarkan diri untuk
mengambilkan foto kami berdua. Akhirnya kami bergantian untuk saling menjepret,
hehe.. jadilah kami kemana-mana bareng, Oia namanya Nungki. Sambil menunggu
Jeki yang belum datang, aku dan Nungki berfoto bersama pelari berkostum unik.
|
"Ga ribet mas?" |
Setelah kami bertemu Jeki, kamipun ikut
mengantri untuk mendapatkan pisang dan air mineral. Sambil makan pisang, kami
melihat atraksi para Penerjun
Payung yang memenuhi lapangan Monas. Kami juga menyempatkan berfoto di depan Tank Leopard.
|
Bu Tari, Nungki, Jeki dan aku |
|
Tank Leopard |
Setelah puas melihat-lihat, waktunya
untuk pulang. Dan kami berpisah didepan panggung. Nungki menawarkan diri untuk
mengantarku pulang. Ada yang lucu disini, ketika Aku dan Nungki menerobos pagar
Monas. Untukku, meyusup diantara pagar sempit itu lumayan gampang, tapi tidak bagi Nungki , dia nyangkut di pagar cukup lama. Andai saja
Baterai kameraku ga habis, pasti akan ku abadikan kejadian itu, ahahaha... Maaf
ya ki J.
|
HBD dan Maju terus Indonesiaku :) |
Related Posts on
Experience
,
Jalan-jalan
,
My World
,
Story
0 komentar :
Posting Komentar