Subuh Jum’at sebagian besar teman
sudah berangkat ke bandara. Hanya tinggal beberapa orang dan aku yang sengaja
menambah waktu untuk jalan-jalan sendirian. Rencana awal memang aku akan
jalan-jalan sendiri, tapi dihari pertama bertemu, Bu Nen janji mengajakku ke
tempat kerjanya dan desa adat Penglipuran yang katanya sangat dekat dengan
kantornya.
Sayangnya, ternyata itu hanya
rencana karena kamis sore Bu Nen mengabariku bahwa dia harus mengisi acara di
Polda, yah.., tinggallah aku sendiri berkeliling Denpasar sampai tanpa sengaja
aku berkenalan dengan Mas Saiful, orang yang katanya tiap hari kirim sms ke Bu
Nen, hahaha.. kok bisa?
Ya iyalah, karena waktu kenalan sama
Mas Saiful, aku memberikan nope Bu Nen yang kuakui sebagai nope ku. Maap ya Bu
Nen, maa……b pake “b”, hehe…
Btw, apa kabar Mas Saiful sekarang
Bu Nen, masih smsan kah?, bikin envy aja L
Bali sudah memasuki musim hujan
ketika aku disana. Hari itu pun aku jjl sendiri sambil hujan-hujanan.
Bu Nen mengusulkan aku untuk pergi
ke Pura Taman Ayun di Menguwi. Tapi karena hujan dan membuatku harus beberapa
kali berteduh sampai aku bosan, akhirnya kuputuskan untuk pulang. Waktu berteduh
saat hujan itulah aku berkenalan dengan Mas Saiful, he. Sebenarnya ga kenalan
kok, cuma saling menyapa aja sesama orang yang numpang berteduh di pinggiran
toko.
Oia, sejak pagi jum’at aku sudah
pindah penginapan ke Hostel World yang terletak di Jl. Imam Bonjol yang ternyata
sejalur dan dekat dengan Monang Maning serta Legian.
Foto di sekitar daerah toko temanku |
Hostel ini sudah kubooking sebelum
keberangkatanku ke Bali. Pilihan kujatuhkan ke hostel ini karena rate dan
testimoninya bagus. Sejak setahun yang lalu aku memang pengen banget nyoba
tidur di hostel yang teman sekamarnya campur-campur. Cuma pengen tau aja sehingga
nanti bisa diceritakan kepada teman-teman sebagai bekal jalan-jalan
selanjutnya.
Tiba pertama kali di Hostel World,
oh no, rasanya nyesek dan pengen nangis. Bule-bule berjejer nongkrong di depan
pintu, 2 anjing berkeliaran di lobby dan 2 resepsionis yang berpakaian cukup
terbuka menurutku. Kagetnya lagi ketika si mbak-mbak resepsionis bilang bahwa
aku mau di mix. Oh tidak, mending aku pindah hotel deh.
Dalam kebingungan aku curhat sama Bu
Nen. Bu Nen malah bilang bahwa bagus kalo penginapan isinya bule semua, karena
mereka kesini fokusnya hanya untuk liburan dan sekarang Bali aman, jamin Bu
Nen. Selain itu, Bu Nen juga ngomong, kalo terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, aku tinggal menelponnya dan dia akan datang menjemputku untuk tidur
dirumahnya. Kalimat Bu Nen cukup menenangkan dan membuatku lega.
tempat tidurnya cukup nyaman |
Siang itu aku
bisa tidur dengan tenang, nyaman dan aman.
Kamarku yang baru |
Bangun tidur aku langsung mandi,
sholat trus dandan. Jam 5 lewat Bu Nen datang. Sebelum pergi, Bu Nen
menyempatkan naik ke atas untuk melihat kamarku yang baru. Benar-benar teman
yang care dan bertanggung jawab ya. Seneng bisa bertemu, ditemenin dan dijaga
Bu Nen selama disini.
Dikamar seluas ini, aku hanya sendirian |
Malam itu kami tidak jalan-jalan ke
tempat-tempat wisata kayak kemarin. Karena hujan dan udara dingin, aku ngajakin
Bu Nen untuk nonton dan untungnya Bu Nen mau. Aku bener-bener lagi malas dan
capek keluyuran, mending duduk santai di bioskop.
Kami memilih film yang tayang pukul
06.30 sore. Jadi ga seberapa lama nunggu kamipun bisa masuk dan bersantai.
Ada yang sudah nonton film ini? |
Di posternya sih kelihatan seru
banget ni film dan kalo ga paham diawal nonton juga wajar. Tapi film ini lain, walopun
sudah lama duduk dan nonton dengan serius, aku ga nemu-nemu juga tuh dimana
serunya ni film. Ternyata Bu Nen juga sama, kami hanya tertawa entah menertawakan
filmnya yang aneh ato kami yang ga bisa menemukan letak eksotisnya film ini.
Asli, aku ngantuk kalo nonton film
beginian. Teman-teman kuliahku sudah ngerti masalah ini, makanya mereka akan
pilih film yang universal, tentang petualangan mungkin, film animasi ato film
horror sekalian.
Kalo pilih film bertema cinta,
mereka yang ngantuk, hahaha..
Jadi ingat kejadian sekitar 3 tahun
yang lalu. Aku dan teman-teman mau nonton tapi mereka pada jaim. Btw, ini bukan
teman-teman biasa nongkrong ya, kali ini ceritanya beda. Ada yang ingin
dipertemukan dan dijodoh-jodohin ceritanya. Nah karena sama-sama jaim, akhirnya
aku yang maju untuk pilih film, habisnya pas ditanya, semua jawab terserah. Pas
aku pilh film itu, mereka yang ribut dan ketawa-ketawa sambil nonton.
Dilain waktu, karena aku dari
golongan minoritas yang suka film romantis, kali itu aku ngalah untuk nonton
film action. Alhasil aku yang manyun karena ga ngerti dan malah ngantuk. Karena
itulah sekarang beberapa hari sebelum nonton, kami rundingkan dulu film apa.
Kami baca sinopsis sama-sama supaya ga ada yang terzolimi, he..
Kembali ke Denpasar Cineplex.
Setelah sekian lama, akhirnya selesai juga film yang dengan susah payah aku
tunggu tulisan “THE END” nya. Endingnya juga ga jelas.
Kami melanjutkan acara malam itu
dengan mencari makanan yang panas-panas. Aku mau makan soto/sop yang berkuah
dan hangat. Bu Nen mengajakku ke tempat makan yang semuanya ada. Ternyata aku
sudah sering melewati tempat itu dan aku beberapa kali tersesat di jalan itu.
Yang ku ingat hanyalah tugu di perempatan jalan bertuliskan Gadjah Mada.
Hujan gerimis malam itu melengkapi
perjalanan kami di sepanjang Jalan Imam Bonjol dan tanpa diduga sebelumnya
tiba-tiba hujan deras sudah menghadang di depan. Bu Nen menghentikan motornya
dan memintaku untuk berteduh di teras sebuah toko tas. Bu Nen mengeluarkan jas
hujan, memakainya dan meminta pendapatku untuk melanjutkan perjalanan kalo
berbasah-basah ria. Aku sih setuju banget karena biar basah juga, yang dituju kan
tempat tinggal, kamar. Jadi setelah bersih-bersih aku bisa langsung tidur,
daripada harus berteduh dipinggiran teras sambil nunggu hujan yang tidak jelas
kapan redanya. Buang-buang waktu dan tenaga kan?
Dalam keadaan seperti ini, jarak
yang dekat terasa lebih jauh. Aku kasian sama Bu Nen, sudah seharian kerja
masih harus ngajak aku jalan dan harus menembus hujan deras lagi-lagi untuk
mengantarku pulang. Maaf ya Bu Nen jika keberadaanku sangat merepotkanmu.. L.
Tiba dikamar sudah ada 2 penghuni
lain disana. Mereka sedang sibuk menulis diary. Kuperkenalkan nama dan asalku.
Mereka berdua dari Kanada namanya Sarah dan Tara, datang kesini untuk berlibur.
Ini adalah pertama kalinya mereka ke Bali, juga Indonesia. Tak lupa aku meminta
ijin pada mereka untuk sholat disitu, dilantai persis disebelah tempat tidur
mereka. Untungnya mereka tenang, ga ribut. Selesai sholat, kulihat mereka
berdua sudah tertidur dan giliranku juga untuk beristirahat. fan dee na kha :)
0 komentar :
Posting Komentar