Pages

Assalamualaikum... Selamat datang di duniaku, enjoy my blog

Jumat, 26 Desember 2014

JJ Denpasar part 3

Subuh Jum’at sebagian besar teman sudah berangkat ke bandara. Hanya tinggal beberapa orang dan aku yang sengaja menambah waktu untuk jalan-jalan sendirian. Rencana awal memang aku akan jalan-jalan sendiri, tapi dihari pertama bertemu, Bu Nen janji mengajakku ke tempat kerjanya dan desa adat Penglipuran yang katanya sangat dekat dengan kantornya.

Sayangnya, ternyata itu hanya rencana karena kamis sore Bu Nen mengabariku bahwa dia harus mengisi acara di Polda, yah.., tinggallah aku sendiri berkeliling Denpasar sampai tanpa sengaja aku berkenalan dengan Mas Saiful, orang yang katanya tiap hari kirim sms ke Bu Nen, hahaha.. kok bisa?

Ya iyalah, karena waktu kenalan sama Mas Saiful, aku memberikan nope Bu Nen yang kuakui sebagai nope ku. Maap ya Bu Nen, maa……b pake “b”, hehe…
Btw, apa kabar Mas Saiful sekarang Bu Nen, masih smsan kah?, bikin envy aja L

Bali sudah memasuki musim hujan ketika aku disana. Hari itu pun aku jjl sendiri sambil hujan-hujanan.
Bu Nen mengusulkan aku untuk pergi ke Pura Taman Ayun di Menguwi. Tapi karena hujan dan membuatku harus beberapa kali berteduh sampai aku bosan, akhirnya kuputuskan untuk pulang. Waktu berteduh saat hujan itulah aku berkenalan dengan Mas Saiful, he. Sebenarnya ga kenalan kok, cuma saling menyapa aja sesama orang yang numpang berteduh di pinggiran toko.

Oia, sejak pagi jum’at aku sudah pindah penginapan ke Hostel World yang terletak di Jl. Imam Bonjol yang ternyata sejalur dan dekat dengan Monang Maning serta Legian.
Foto di sekitar daerah toko temanku
Hostel ini sudah kubooking sebelum keberangkatanku ke Bali. Pilihan kujatuhkan ke hostel ini karena rate dan testimoninya bagus. Sejak setahun yang lalu aku memang pengen banget nyoba tidur di hostel yang teman sekamarnya campur-campur. Cuma pengen tau aja sehingga nanti bisa diceritakan kepada teman-teman sebagai bekal jalan-jalan selanjutnya.

Tiba pertama kali di Hostel World, oh no, rasanya nyesek dan pengen nangis. Bule-bule berjejer nongkrong di depan pintu, 2 anjing berkeliaran di lobby dan 2 resepsionis yang berpakaian cukup terbuka menurutku. Kagetnya lagi ketika si mbak-mbak resepsionis bilang bahwa aku mau di mix. Oh tidak, mending aku pindah hotel deh.

Dalam kebingungan aku curhat sama Bu Nen. Bu Nen malah bilang bahwa bagus kalo penginapan isinya bule semua, karena mereka kesini fokusnya hanya untuk liburan dan sekarang Bali aman, jamin Bu Nen. Selain itu, Bu Nen juga ngomong, kalo terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, aku tinggal menelponnya dan dia akan datang menjemputku untuk tidur dirumahnya. Kalimat Bu Nen cukup menenangkan dan membuatku lega.
tempat tidurnya cukup nyaman
Siang itu aku bisa tidur dengan tenang, nyaman dan aman.

Kamarku yang baru
Bangun tidur aku langsung mandi, sholat trus dandan. Jam 5 lewat Bu Nen datang. Sebelum pergi, Bu Nen menyempatkan naik ke atas untuk melihat kamarku yang baru. Benar-benar teman yang care dan bertanggung jawab ya. Seneng bisa bertemu, ditemenin dan dijaga Bu Nen selama disini.
Dikamar seluas ini, aku hanya sendirian
Malam itu kami tidak jalan-jalan ke tempat-tempat wisata kayak kemarin. Karena hujan dan udara dingin, aku ngajakin Bu Nen untuk nonton dan untungnya Bu Nen mau. Aku bener-bener lagi malas dan capek keluyuran, mending duduk santai di bioskop.

Kami memilih film yang tayang pukul 06.30 sore. Jadi ga seberapa lama nunggu kamipun bisa masuk dan bersantai.
Ada yang sudah nonton film ini?
Di posternya sih kelihatan seru banget ni film dan kalo ga paham diawal nonton juga wajar. Tapi film ini lain, walopun sudah lama duduk dan nonton dengan serius, aku ga nemu-nemu juga tuh dimana serunya ni film. Ternyata Bu Nen juga sama, kami hanya tertawa entah menertawakan filmnya yang aneh ato kami yang ga bisa menemukan letak eksotisnya film ini.

Asli, aku ngantuk kalo nonton film beginian. Teman-teman kuliahku sudah ngerti masalah ini, makanya mereka akan pilih film yang universal, tentang petualangan mungkin, film animasi ato film horror sekalian.

Kalo pilih film bertema cinta, mereka yang ngantuk, hahaha..
Jadi ingat kejadian sekitar 3 tahun yang lalu. Aku dan teman-teman mau nonton tapi mereka pada jaim. Btw, ini bukan teman-teman biasa nongkrong ya, kali ini ceritanya beda. Ada yang ingin dipertemukan dan dijodoh-jodohin ceritanya. Nah karena sama-sama jaim, akhirnya aku yang maju untuk pilih film, habisnya pas ditanya, semua jawab terserah. Pas aku pilh film itu, mereka yang ribut dan ketawa-ketawa sambil nonton.

Dilain waktu, karena aku dari golongan minoritas yang suka film romantis, kali itu aku ngalah untuk nonton film action. Alhasil aku yang manyun karena ga ngerti dan malah ngantuk. Karena itulah sekarang beberapa hari sebelum nonton, kami rundingkan dulu film apa. Kami baca sinopsis sama-sama supaya ga ada yang terzolimi, he..

Kembali ke Denpasar Cineplex. Setelah sekian lama, akhirnya selesai juga film yang dengan susah payah aku tunggu tulisan “THE END” nya. Endingnya juga ga jelas.

Kami melanjutkan acara malam itu dengan mencari makanan yang panas-panas. Aku mau makan soto/sop yang berkuah dan hangat. Bu Nen mengajakku ke tempat makan yang semuanya ada. Ternyata aku sudah sering melewati tempat itu dan aku beberapa kali tersesat di jalan itu. Yang ku ingat hanyalah tugu di perempatan jalan bertuliskan Gadjah Mada.

Hujan gerimis malam itu melengkapi perjalanan kami di sepanjang Jalan Imam Bonjol dan tanpa diduga sebelumnya tiba-tiba hujan deras sudah menghadang di depan. Bu Nen menghentikan motornya dan memintaku untuk berteduh di teras sebuah toko tas. Bu Nen mengeluarkan jas hujan, memakainya dan meminta pendapatku untuk melanjutkan perjalanan kalo berbasah-basah ria. Aku sih setuju banget karena biar basah juga, yang dituju kan tempat tinggal, kamar. Jadi setelah bersih-bersih aku bisa langsung tidur, daripada harus berteduh dipinggiran teras sambil nunggu hujan yang tidak jelas kapan redanya. Buang-buang waktu dan tenaga kan?

Dalam keadaan seperti ini, jarak yang dekat terasa lebih jauh. Aku kasian sama Bu Nen, sudah seharian kerja masih harus ngajak aku jalan dan harus menembus hujan deras lagi-lagi untuk mengantarku pulang. Maaf ya Bu Nen jika keberadaanku sangat merepotkanmu.. L.


Tiba dikamar sudah ada 2 penghuni lain disana. Mereka sedang sibuk menulis diary. Kuperkenalkan nama dan asalku. Mereka berdua dari Kanada namanya Sarah dan Tara, datang kesini untuk berlibur. Ini adalah pertama kalinya mereka ke Bali, juga Indonesia. Tak lupa aku meminta ijin pada mereka untuk sholat disitu, dilantai persis disebelah tempat tidur mereka. Untungnya mereka tenang, ga ribut. Selesai sholat, kulihat mereka berdua sudah tertidur dan giliranku juga untuk beristirahat. fan dee na kha :)

0 komentar :